PaTTaE.com – POLMAN | Empat orang calon mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa, mengeluhkan tingginya biaya tes kesehatan di RSUD Polman yang mencapai 2 juta rupiah.
Dermawan, salah satu calon mahasiswa asal Luyo tersebut mengatakan, sedang pendaftarkan diri bersama tiga temannya ( Roni, Nursarmila, dan Sukmar) di salah satu Perguruan Tinggi yang berlokasi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Perguruan Tinggi yang mereka tempati pendaftar, mensyaratkan adanya surat keterangan berbadan sehat untuk bisa lolos mengikuti proses seleksi.
Mengetahui hal itu, Dermawan dan ketiga temannya bersama salah satu orangtua calon Mahasiswa, Berinisiatif menanyakan ke pihak RSUD Polman terkait besaran biaya yang akan dikeluarkan untuk Check Up, dan pengambilan surat keterangan berbadan sehat.
Menurut pengakuan Dermawan, salah satu pegawai RSUD Polman yang ia temui menyebutkan, Total biaya yang harus dibayarkan, sebesar Rp 2 juta.
Mendengar hal itu, mereka pun melakukan negosiasi agar biaya tersebut berkurang. Pihak RSUD Polman kemudian menurunkan biaya, yang tadinya Rp 2 juta menjadi Rp 1,5 juta.
“Andai tidak ada wabah, kita bisa langsung periksa di kampus. Karena ada wabah, makanya kita disuruh periksa kesehatan di rumah sakit daerah masing-masing. Kami kemarin itu, menjadi masalah adalah pembayarannya. Kita langsung bertanya kebagian Humas, kita tanyakan rinciannya dengan itu tadi berkasnya. Humasnya bilang kira-kira biayanya ini, kurang lebih 2 juta,” ucap Dermawan alumni SPP/SMK Rea Timur asal Luyo.
Saat mengetahui biaya Suket kesehatan di RSUD Polman yang menurutnya cukup besar biayanya. Dia bersama temannya, memilih kembali karena tak sanggup mereka bayar.
Setelah itu, ia pun berinisiatif menemui Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar untuk meminta bantuan agar di beri keringanan. Sebab, Suket Kesehatan tersebut dalam waktu dekat harus ia setor untuk mengikuti proses seleksi penerimaan mahasiswa baru.
Setelah bertemu dan meminta bantuan. Bupati Polman pun langsung menghubungi Dirut RSUD Polman, dr Anita untuk menggratiskan ke empat calon mahasiswa tersebut.
Sementara itu Kabid Pelayanan RSUD Polman dr Mariani, yang ditemui di ruangannya, membantah hal tersebut. Pihaknya mengaku telah menjalankan tugas sesuai prosedur.
“Tidak ada biaya 2 juta, yang ada itu 1,5 juta. Dan itu sesuai dengan Perbup nomor 13 Tahun 2020 tentang tarif biaya kesehatan,” ucapnya saat di temui di ruangan-nya, Kamis 3/9/2020 kemarin.
Penanggung jawab Humas Hj Yenni Martini, juga membantah adanya permintaan biaya sebesar Rp 2 juta tersebut. Pihaknya mengaku cuma mengatakan, total biaya sebanyak Rp 1,5 Juta, dan itu sudah sesuai Perbup No.13 tahun 2020 dan telah kordinasi pihak Lab untuk menanyakan biaya check up.[*]