Patriotisme merupakan sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya. Dalam pengertian yang lain patriotisme juga merupakan semangat dalam membela negara. Cinta tanah air dan bangsa atau biasa disebut juga sebagai bela Negara merupakan salah satu perwujudan dari nilai-nilai patriotisme.
Rasa kebangsaan tidak dapat dinyatakan adanya, tanpa dibuktikan oleh patriotisme dan cinta tanah air. Cinta tanah air tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip agama, bahkan inklusif di dalam ajaran Al Qur’an dan praktik Nabi Muhammad Saw.
Hal ini bukan sekedar dibuktikan melalui ungkapan populer yang dinilai oleh sebagian orang sebagai hadist Nabi Saw., Hubbulwathon minal iman (Cinta Tanah air adalah bagian dari iman), melainkan justru dibuktikan dalam praktik Nabi Muhammad Saw., baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan masyarakat.Agama dan negara merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling membutuhkan satu sama lainnya.
Ketika Rasulullah Saw. ber-hijrah ke Madinah, beliau shalat menghadap ke Bait Al Maqdis. Tetapi, setelah enam belas bulan, rupanya beliau rindu kepada Makkah dan Ka’bah, karena merupakan kiblat leluhurnya dan kebanggaan orang-orang Arab, Begitu tulis Al Qasimi dalam tafsirnya. Wajah beliau berbolak-balik menengadah ke langit, bermohon agar kiblat diarahkan ke Makkah, maka Allah merestui keinginan ini dengan menurunkan firman-Nya:
قَدۡنَرَىٰتَقَلُّبَوَجۡهِكَفِيٱلسَّمَآءِۖفَلَنُوَلِّيَنَّكَقِبۡلَةٗتَرۡضَىٰهَاۚفَوَلِّوَجۡهَكَشَطۡرَٱلۡمَسۡجِدِٱلۡحَرَامِۚ
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram”.
Sahabat-sahabat Nabi Saw. pun demikian, sampai-sampai Nabi Saw. bermohon kepada Allah:
“Wahai Allah, cintakanlah kota Madinah kepada kami, sebagaimana engkau mencintakan kota Makkah kepada kami, bahkan lebih” (HR Bukhari, Malik dan Ahmad).
Sebagaimana dalam ayat dan hadist diatas menunjukkan bahwa, memang Islam memberikan ruang terhadap para pencinta tanah airnya. Sebagaimana kecintaan Rasulullah Saw dan para sahabatnya terhadap kota Makkah dan Madinah, pun para faunding fathers Indonesia, termasuk para Ulama dan Santri telah rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Dalam diri kaum muslimin yang ada di Indonesia telah terpatri dalam sanubarinya kebersamaan yang disertai jiwa patriotisme melawan segala bentuk penjajahan demi membela harkat dan martabat bangsanya.
Anjuran Dan Pentingnya Patriotisme Dalam Islam
Al Quran dan al Hadist banyak menjelaskan perihal anjuran dan pentingnya pembelaan negara atau sikap patriotisme, baik dalam bentuk kisah nabawiyah maupun anjuran secara langsung untuk seluruh umat manusia. Misalnya didalam QS Mumtahanah ayat 8 Allah Swt berfirman :
لَّايَنۡهَىٰكُمُٱللَّهُعَنِٱلَّذِينَلَمۡيُقَٰتِلُوكُمۡفِيٱلدِّينِوَلَمۡيُخۡرِجُوكُممِّندِيَٰرِكُمۡأَنتَبَرُّوهُمۡوَتُقۡسِطُوٓاْإِلَيۡهِمۡۚإِنَّٱللَّهَيُحِبُّٱلۡمُقۡسِطِينَ٨
” Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil,”
Juga Nabi Ibrahim as. Memohon kepada Allah Swt agar dijaga negaranya serta aman dan sentosa.
وَإِذۡقَالَإِبۡرَٰهِۧمُرَبِّٱجۡعَلۡهَٰذَابَلَدًاءَامِنٗاوَٱرۡزُقۡأَهۡلَهُۥمِنَٱلثَّمَرَٰتِمَنۡءَامَنَمِنۡهُمبِٱللَّهِوَٱلۡيَوۡمِٱلۡأٓخِرِۚقَالَوَمَنكَفَرَفَأُمَتِّعُهُۥقَلِيلٗاثُمَّأَضۡطَرُّهُۥٓإِلَىٰعَذَابِٱلنَّارِۖوَبِئۡسَٱلۡمَصِيرُ١٢٦
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali,” (QS Al-Baqarah :126)
Demikian , Nabi Ibrahim as. Terlebih dahulu memintakan kedamaian negeri baginya sebelum meminta nikmat-nikmat lainnya. Menurut penafsiran al-Imam Fachruddin ar-Razi hal itu menunjukkan, kedamaian merupakan nikmat Allah yang paling besar dan kemaslahatan dunia akhirat tidak dapat tercapai tanpanya. Tanpa adanya negara yang damai maka mustahil ketenteraman dalam ber-muamalah, beribadah tidak akan tercapai.
Sikap Patriotisme Dalam Bingkai Keberagaman Indonesia
Salah satu bentuk patriotisme dalam Islam adalah mempertahankan negara serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam konteks keindonesiaan yang masyarakatnya majemuk, baik dari segi agama, suku , bahasa dan bangsa, maka menjaga persatuan dan kesatuan menjadi sebuah keniscayaan.
Islam mempunyai peran penting terhadap terbentuknya negara Indonesia, dan telah menjadi agama mayoritas penduduk Indonesia, meskipun juga mengakui lima agama lain sebagai agama resmi. Dalam sudut pandang Islam , perbedaan adalah sebuah fitrah, yang kemudian di implementasikan oleh umat Islam Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan ber-tanah air.
Setidaknya ada beberapa sikap patriotik didalam Islam untuk menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.