Olah Sampah Tuntas atau disingkat Osamtu, merupakan konsep baru yang rencananya. Akan diterapkan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dalam mengatasi polemik sampah.
Hal tersebut disampaikan Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar. Saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang aspirasi Kantor DPRD Polewali Mandar, Rabu (30/6/2021).
Bupati menerangkan, penerapan konsep Osamtu nantinya, yaitu dengan melakukan pembakaran sampah. Asas manfaat yang dihasilkan kata AIM (Andi Ibrahim Masdar) adalah, dapat membuat kolam renang panas.
Selain itu, saat proses pembakaran terjadi menghasilkan debu yang kemudian berguna sebagai pupuk, Batako, Breket, Semen dan masih banyak manfaat lainnya.
Tak hanya itu, Rejeki untuk pemulung juga terbuka. Sebab saat pengelolaan sampah nantinya, dilakukan pemisahan seperti sampah plastik yang tentunya bernilai ekonomi bagi pemulung nantinya.
Lanjut AIM menjelaskan, sampah yang tertampung di Polewali Mandar sebanyak 40 ton. Mengelola sampah sebanyak itu. Harus membuat 6 tungkuk sebagai wadah pengelolaan sampah agar tak mengeluarkan bau, bersih, dan bernilai ekonomi.
Langkah awal dalam menerapkan konsep “Olah Sampah Tuntas” yaitu pembuatan tungkuk. Sembari mencari lokasi TPA Sampah yang baru karena TPA Binuang akan di tutup pada Desember 2021 mendatang.
“Sehingga kita mencari yang betul-betul tempat tidak jauh dari masyarakat, karena sesuai penjelasan pak Prof kita akan buat pengelolaan sampah terpadu,” jelasnya.
Adapun biaya dalam pembuatan tungkuk adalah, satu tungkuk akan menghabiskan dana sebanyak 280 juta. Menurut AIM, itu tidak bernilai fantastis.
Sebelum action AIM mengatakan, harus ada perubahan Perbup terkait pengelolaan sampah, dan itu sudah mendapat dukungan dari DPRD Polman.
“Revisi Perbup nya besok saya kasi masukkan untuk bisa di studykan anggota dewan yang terhormat untuk bisa secepatnya kita lakukan,” ucap AIM.
Sementara itu, Ketua DPRD Polman Jupri Mahmud terkait desain Osamtu menurutnya, cukup luar biasa dan lebih efektif dan efesien, dan itu bisa ditempatkan disetiap Desa atau per Kecamatan.
“Saya kira jika ini yang bisa dirusikan Pemerintah kita sangat mensuport untuk bagaimana cepat diresmikan. Karena terkait kesepakatan dengan pemerintah. Pak Bupati dengan warga Paku Amola bahwa bulan 12 itu akan ditutup permanen TPA,” Jelas Jupri Mahmud.
Terkait persoalan anggaran, Jupri mengatakan, pihak DPRD secepatnya melakukan rapat untuk mendiskusikan secara bersama agar desain pengelolaan sampah segera dilaksanakan.(*)