Petani kopi asal Desa Kelapa Dua Pacci, mengeluhkan hasil panennya yang terus mengalami menurunan secara drastis sejak 2018 lalu hingga sekarang.
Perempuan berusia 73 tahun tersebut mengatakan, turunnya hasil panen kopi miliknya disebabkan adanya serangan hama jamur. Selain itu, faktor usia pohon kopi, juga mempengaruhi turunnya hasil panen.
Lanjut warga Dusun Parattean Desa Kelapa Dua itu mengaku, sejak 4 tahun terakhir, jamur batang yang menyerang tanaman kopi mereka.
Akibat dari serangan jamur batang kopi tersebut, menurut Pacci, membuat tangkai kopi miliknya menjadi kering. Adanya hal tersebut, hasil panen kopi menurun drastis.
“Kami ini para petani kopi sangat resah akibat adanya jamur batang. Karena betul-betul membuat batang tanaman kopi langsung kering. Jadi mau tidak mau kopi yang belum masak kami juga ambil, hasilnya pun sangat mengurang, membuat buah kopi menjadi busuk” terangnya, Ahad (27/03/2022).
Hal senada juga disampaikan petani lainnya Sabiri(78). Ia mengungkapkan, persoalan hama yang menyerang tanaman kopi petani Kelapa Dua, disebabkan pengaruhi cuaca.
Akibat dari adanya serangan hama, hasil panen kopi pak Sabiri, hanya kisaran 50 liter dari sebelumnya, bisa mencapai 5.000 liter.
Hasil panen yang kian sedikit jumlahnya, tak mampu menghasilkan modal yang cukup untuk membiayai pemeliharaan tanaman kopi mereka. Dirinya pun bersama petani Kopi Desa Kelapa Dua lainnya berharap, ada bantuan dari pemerintah, berupa pupuk atau racun hama. Karena mayoritas masyarakat Kelapa Dua berprofesi sebagai petani kopi.
“Dari kami petani pun sangat berharap akan adanya bantuan dari pemerintah berupa pupuk atau racun. Karena sebenarnya kami para petani mau memupuk tanaman kopi. Tapi, hasilnya yang sedikit dan tidak mampu membeli pupuk dan racun,” harapnya.
Selain itu ia juga berharap ada bantuan bibit kopi, untuk meremajakan kembali tanaman kopi yang banyak berumur sudah tua.[*]
Kontributor: Idu*