Polewali Mandar
Warga Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, mengungkapkan kekecewaannya atas penghentian pengerukan Sungai Matakali keterbatasan anggaran.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Polewali Mandar pun menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk membahas persoalan tersebut, Senin (10/2/2025).
RDP yang berlangsung di ruang Komisi III DPRD Polman ini hadiri perwakilan warga Matakali, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Polman, serta perwakilan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi V.
Warga Matakali Kecewa: Pengerukan Justru Perburuk Kondisi
Kekecewaan disampaikan oleh warga Matakali, Zainal Abidin. Menurutnya, pemangkasan anggaran yang menyebabkan pengerjaan tidak tuntas justru berpotensi menambah masalah banjir di wilayah tersebut.
“Awalnya pengerjaan dilakukan dari muara, tapi tiba-tiba berubah. Dalam tiga hari, alat berat dipindahkan setelah difoto, lalu turun lagi, dan dinaikkan kembali. Rencananya ke muara, tapi malah dikerjakan di sekitar jembatan sisi kiri,” keluhnya.
Ia menambahkan bahwa pengerjaan yang tidak menyeluruh membuat aliran sungai semakin buruk.
“Pengerukan yang setengah-setengah ini justru menambah masalah banjir. Seakan-akan yang dibuat hanya kubangan baru tanpa solusi nyata,” tutupnya.
Masyarakat Matakali berharap pemerintah daerah segera menyelesaikan permasalahan ini agar pengerjaan Sungai Matakali bisa kembali dilanjutkan dan tidak berdampak buruk bagi warga sekitar.
Pemangkasan Anggaran, Pengerjaan Sungai Tak Tuntas
Perwakilan BWS Sulawesi V, Rangga, menjelaskan bahwa pengerjaan Sungai Matakali awalnya direncanakan sepanjang 10 kilometer. Namun, karena terjadi pemangkasan anggaran hingga 80%, pengerjaan hanya bisa dilakukan sepanjang 1,5 kilometer.
“Saat ini pengerjaan sudah mencapai 1,2 kilometer dan masih tersisa 300 meter lagi. Untuk porsi balai memang hanya sebatas itu. Awalnya, sebelum survei lapangan, rencananya mencapai 10 kilometer,” terang Rangga.
Ia menegaskan bahwa pengerjaan tidak sepenuhnya dihentikan, melainkan masih menunggu kepastian anggaran dari Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar.
“Alat berat dan operator masih ada di lokasi. Pengerjaan bukan berhenti, tetapi pembiayaannya masih menunggu kepastian dari Pemkab,” tambahnya.
Pengerjaan Tertunda Akibat Minimnya Anggaran
Wakil Ketua DPRD Polman, Amiruddin, mengungkapkan, pengerjaan pengerukan Sungai Matakali membutuhkan dana sekitar Rp785 juta. Namun, ketersediaan anggaran yang terbatas menghambat kelanjutan proyek tersebut.
“Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami, khususnya Komisi III dan Badan Anggaran (Banggar), serta masyarakat Matakali untuk mengawal agar anggaran ini bisa segera disiapkan demi kelanjutan pengerjaan,” ujar Amiruddin.
Ia menambahkan bahwa pembahasan anggaran akan dilakukan setelah pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada 20 Februari mendatang.
“Paling lambat setelah pelantikan Bupati. Tapi masalahnya, setelah dilantik, Bupati akan bertolak ke Hambalang. Kita lihat nanti apakah Sekda akan diperintahkan untuk membahas ini atau bagaimana. Kita tunggu saja,” jelasnya.