Bustamin
Pemerintah Desa Batetangnga menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan disingkat Musrenbang Desa, di Aula kantor Desa Batetangnga mulai Pukul 09.30 WITA Kamis 31/3/2022.
Kegiatan Musrenbang Desa dilaksanakan, dalam rangka merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang akan dijadikan sebagai pedoman pemerintah desa baru selama 6 tahun masa jabatannya.
“Kegiatan ini hari, itu adalah Musrenbang atau rumusan perencanaan kerja selama 6 tahun. Jadi 6 tahun kedepan, inilah yang dirumuskan pada hari ini,” ungkap Sumaila Damang, selaku Kepala Desa Batetangnga.
Sebagai Kepala Desa Batetangnga baru dilantik pada 4 Januari 2022 kemarin, Sumaila mengatakan, dilaksanakannya Musrenbang RPJMDes ini. Juga menjadi ajang sosialiasi program Pemdes baru kepada masyarakat.
“Kita semua masyarakat desa batetangnga, perlu tau bagaimana rencana kerja kita, dan mana-mana yang diprioritas untuk dimasukkan di RPJMDes,” katanya
Jika pun ada usulan penambahan atau pengurangan program kerja pada Musrenbang, menjadi rekomendasi baru. Untuk dilakukan pengkajian sebelum di adakan penetapan RPJMDes pada Musyawarah Desa (MusDes).
“Kenapa, tidak mungkin seluruh usulan-usulan yang kita ambil dari Mudus (Musyawarah Dusun). Bisa terealisasikan selama 6 tahun kalo jumlahnya cukup banyak,” tambahnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kabupaten Polewali Mandar, Suyuti Idris Marrappa, saat menghadiri Musrenbang mengatakan, RPJMDes merupakan dokumen dasar pemerintah dalam menyusun perencanaan pembangunannya setiap tahun
“RPJMDes bukanlah finalisasi, RPJMDes ini adalah rangkuman Longlist (Daftar Panjang) usulan-usulan masyarakat yang akan dijadikan rencana pembangunan setiap tahun. Jadi Final nya itu, setiap tahun sebenanarnya ada di RKPdes,” katanya.
Menjadi Koordinator para pendamping Desa, Suyuti berharap, output dari terlaksananya Musrenbang RPJMDes Batetangnga ini. Pertama, Pemdes memiliki rencana pembangunan secara terukur, bertanggung jawab, dan terdokumentasi dengan baik.
Harapan keduanya yaitu, masyarakat semakin paham, untuk menyusun sebuah rencana pembangunan, itu harus didokumentasikan. Harus disusun, direncanakan, bukan tiba masa tiba akal.
Dihadiri Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas PMD Kabupaten Polewali Mandar, Camat Binuang, Koordinator Pendamping Desa Kabupaten Polewali Mandar. Seluruh Perangkat Desa, Ketua BPD Batetangnga dan anggota. Kepala Dusun, tokoh masyarakat, Tokoh Adat, serta pemuda.[*]
