Dengan adanya kemungkinan sisa anggaran BLT (Bantuan Langsung Tunai) dari Dana Desa tahun 2020 dan sumber lainnya. Pemerintah desa Mirring berencana menggunakan anggaran tersebut, untuk memberdayakan wargaya pada program sistem padat karya, dan penguatan ekonomi masyarakat Mirring.
Hal itu diungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Mirring, Fahruddin saat ditemui sedang menikmati kopi di Café Indah, depan kantor Bupati Polewali Mandar, Jl Manunggal, Kota Polewali, Kamis 22/10/2020.
Untuk sisa anggatan BLT itu sendiri, Plt Kades Mirring mengaku belum mengetahui secara pasti. Namun ia prediksi, sisa dana tersebut kemungkinan mencapai Rp 300 Juta lebih.
“Belum di tahu berapa sisanya dari BLT dan lain-lain. Mungkin jatuhnya sekitar 300 juta-an. Sisanya itu, untuk pemberdayaan. Artinya sistem padat karya, penguatan ekonomi masyarakat,” ungkap Fahruddin.
Rencana tersebut, lanjutnya mengatakan, dimaksudkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga Mirring.
Adapun gambaran penggunaan sisa anggaran BLT dari dana desa tersebut, Fahruddin menjelaskan, mulai dari pemanfaatan lahan kosong milik warga dan pembentukan kelompok tani, untuk mengikuti program padat karya nantinya.
Setelah pemanfaatan lahan kosong yang di garap kelompok tani telah menghasilkan produksi pertanian. Dari hasil pertanian tersebut nantinya, si pemilik lahan berbagi hasil dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Jadi setelah ada hasil panen nanti, ini si pemilik lahan berbagi dengan BUMDes. Jadi ada penyertaan modal ke BUMDes sesuai arahan dari Kementerian Desa”. Jelas Plt Kades Mirring
Adapun jenis tanaman yang akan dikelola nantinya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, begitupun dengan pengajuan proposal-nya.
Penggunaan Sisa Anggaran BLT Menurut Warga
Dengan adanya perencanaan pemerintah desa Mirring tersebut, Andi Laupa Barunda, mendukung rencana Pemerintah Desanya untuk kesejahteraan masyarakat. Ia mengatakan, program yang di rancang Plt Kades Mirring itu betul-betul sangat membangun.
“Program Pak desa ini sangat di dukung masyarakat terutama petani jagung. Karena, petani jagung yang ada di desa Mirring itu ada sekitar 50-60 persen. Kalau peternak ayam ada 10 persen,” terangnya
Pada penggunaan sisa anggaran tersebut nantinya, akan di dibagi rata ke 3 dusun yang ada di Mirring. Yaitu, dusun Tappina, Mirring dan Silopo.
Tidak hanya fokus pada pemberdayaan kelompok tani, Pemerintah Desa Mirring juga menyasar kelompok nelayan dan kelompok wanita yang dapat membuka usaha melalui sisa anggaran dana desa.[*]