Bustamin
Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp19 Triliun untuk renovasi sekolah dan pondok pesantren tahun 2025.
Hal ini sesuai ungkapan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, saat berkunjung Pondok Pesantren Karang Santri di Desa Bandunggede, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (26/1/2025).
Menurut Fahri, Presiden telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar pada tahap awal, yaitu Rp19 triliun. Anggaran ini tidak hanya untuk renovasi, tetapi juga untuk penambahan fasilitas pendidikan.
“Renovasi ini mencakup perbaikan dan penambahan sarana pendidikan, karena selama ini Kementerian PUPR belum fokus pada hal ini,” ungkap Fahri Hamzah.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, saat ini, kementerian PUPR akan memberikan perhatian khusus untuk mengatasi backlog terkait asrama dan fasilitas lainnya. Sesuai dengan alokasi anggaran yang telah tersedia di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Agama.
Fahri juga menyampaikan, anggaran renovasi akan memanfaatkan data pokok pendidikan (Dapodik) dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Agama.
Data tersebut akan menjadi acuan utama PUPR dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek renovasi Sekolah Dasar dan Pondok Pesantren.
Dengan alokasi dana yang besar ini, Fahri berharap, kondisi infrastruktur sekolah dan pesantren di seluruh Indonesia dapat ditingkatkan demi kenyamanan dan kualitas pendidikan yang lebih baik bagi para siswa dan santri.[*]
