PaTTaE.com — Polman | Peringatan hari Keluarga Berencana Nasional yang ke-27 kegiatan pencanangan pelayanan KB serentak sejuta Akseptor di 15 Kecamatan yang ada di Polewali Mandar. Kegiatan itu dipusatkan di MaKodim 1402 Polmas yang bekerja sama dengan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat, Senin (29/6/2020).
Kegiatan Hari KB Nasional dihadiri Pemkab Polman dalam hal ini Wakil Bupati Polewali Mandar Natsir Rahmat. Ia mengapresiasi BKKBN yang telah menyelenggarakan pelayanan KB secara gratis. Tepat pada hari peringatan keluarga berencana nasional yang jatuh pada 29 Juni.
“Pemerintah setempat memberikan apresiasi dan harus serentak diselurih indonesia makanya kita harus canangkan ke semua camat diarahkan supaya mereka lakukam disetiap kecamatan,” tuturnya
Selain itu, Untuk melihat masyarakat kita ini lebih sehat, lebih makmur untuk masa yang akan datang, lanjut Natsir Rahmat, bukan berarti KB itu menghindari hal-hal yang negatif tetapi sesungguhnya menjamin kesehatan masyarakat Polman.
Bertujuan untuk pencapaian akseptor baru Kabupaten Polewali Mandar. Pihak BKKBN menarget 590 Akseptor di 15 Kecamatan. Setelah dilaksanakan, mendaftar justru melebihi target sebelumnya. Pedaftar KB di Polewali Mandar mencapai 1.924 Akseptor baru.
“Pencapaiannya, pertama itu akseptor baru yang kedua BKKBN pusat ingin memdapatkan rekor muri dengan adanya sejuta akseptor, pelayanan sejuta ekseptor”. Ucap H. Ahmad Kilang, kadis P2KBP3A Polewali Mandar
Fokus pelayanan KB dalam kegiatan pelayanan sejuta akseptor ini yakni Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang digunakan selama 3 tahun lamanya.
Tapi ada kemungkinan juga ada KB suntik, Pil dan kondom. Kemudian untuk KB pria (Vasektom), saat ini belum ada yang mendaftar.
Pelayanannya MKJP yang terdiri dari pemasangan implan yang dipasang di lengan, suntik, Pil dan kondom dimulai Pukul 09.00 wita hingga pukul 15:00 wita.
Kapala Dinas P2KBP3A H.Ahmad Kilang menegaskan, Program KB bukan berarti melarang masyarakat berhubungan suami istri. Tapi, untuk memberikan jarak antara anak pertama dan anak kedua khususnya dimasa pandemi ini.
Begitu juga dengan Kepala Bidang KB Andi Hizbullah Mastar menjelaskan, terkait pernyataan Kapala Dinas P2KBP3A H. Ahmad Kilangyang 3 bulan terakhir ini, pada masa pandemi ada kenaikan tingkat kehamilan di Polewali Mandar akibat aktivitas dirumah saja.
“Salah satu faktor angka kehamilan tinggi itu karena 3 bulan ke belakang ini kan kebanyakan dirumah. Sehingga dengan banyaknya dirumah itu aktifitas banyak yang melakukan hubungan suami istri”. tuturnya
“Dikhawatirkan bagi ibu-ibu yang menjadi peserta KB utamanya yang memakai suntik yang satu bulan atau ada yang menggunakan pil itu tidak mendapatkan secara rutin lagi di fasilitas kesehatan. Karena kan ada beberapa yang tidak setiap hari buka fasilitas kesehatan itu waktu pas marak-maraknya pandemi Covid-19″. lanjutnya
Sebelum melakukan pemasangan KB dilakukan Screning atau pemeriksaan riwayat penyakit terlebih dahulu. Hal ini dilakukan karena terjadi kontak langsung antara peserta KB dengan tim kesehatan dan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Salah satu peserta pelayanan KB serentak sejuta Akseptor warga Keluarahan Madatte ibu Canduru(29) yang mempunyai 5 orang orang anak, pertama kali menggunakan KB Implan (MKJP) seumur hidupnya mengatakan program seperti ini sangat membantu dan berharap kedepannya KB yang digunakannya bisa mujur.[sulfa]*