Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia atau Perpadi Cabang Polewali Mandar (Polman). Mengajak Pemerintah Daerah (Pemda) Polman “Tudang Sipulug” (duduk bersama) membahas harga gabah pasca kenaikan BBM pada, Sabtu (3/9) kemarin.
Tak hanya itu, Perpadi juga mengajak pihak terkait serta para petani dalam rangka membahas penyesuaian harga penjualan gabah pasca kenaikan BBM khususnya harga Solar.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPC Perpadi Polman Hamzah Syamsuddin, kepada pattae.com, Minggu (4/9/2022).
“Ini kan BBM sudah berlaku harga baru. Dengan perubahan harga itu, pasti semua kebutuhan pokok akan menyulut mengalami kenaikan. Sehingga, kami minta Pemda harus bersikap dan memperhatikan nasib para petani dan pengusaha penggilingan untuk dapat menyesuaikan harga,” pintanya.
Lanjutnya Hamzah,saat ini harga gabah sebesar Rp4.800 sampai Rp4.900, dianggapnya, masih sangat rendah. Untuk itu, butuh perhatian pemerintah agar harga gabah juga bisa di sesuaikan dengan kenaikan harga BBM sekarang ini.
“Jadi secepatnya pemerintah harus bersikap karena ini akan sangat berdampak pada nasib petani kita,” tegas Hamzah.
Saat ini, ungkap Wakil Ketua II DPRD Polman tersebut, para penggarap sawah sudah mulai menaikkan sewa hand traktor (Dompeng). Selain itu, upah buruh tanam pun sudah meminta untuk dinaikkan.
Oleh sebab itu, persoalan ini seharusnya Pemda Polman dapat menyikapinya dengan cepat, untuk menyelamatkan para petani. Agar potensi kerugian akibat adanya kenaikan harga BBM dapat segera di minimalisir.[*]