PaTTaE.com | Pesilat Putri Annisa B Abd Asis (16) dari perguruan silat “Meong Palo” binaan pelatih Muh Aninun dan Jenal asal Desa Paku, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar berhasil merebut medali perunggu pada ajang Unismuh 1st Championship Pencak Silat Open 2019 di Gedung Balai Sidang Kampus Unismuh Makassar, Senin 30/12/2019.
Medali perunggu ia dapat setelah mengalahkan ribuan pesilat lainnya dari 100 kontigen dan 1.439 atlet silat profesional se Indonesia. Bukan hanya itu, Pada ajang Pencak Silat yang dimulai 24 Desember itu, ia juga berhasil mendapat pesilat putri terbaik tingkat remaja/SMA.
Ada pun pesilat binaan dari perguruan Silat Meong Palo lainnya. Dzakwan, berhasil finis di posisi 6 besar mengalahkan ribuan pesilat lainnya. Sedangkan, Ciwang finis di posisi 6 yang turun di kategori seni tingkat SD. Kedua pesilat tersebut berasal dari Kanang, Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang.
Pada ajang Unismuh 1st Championship Pencak Silat Open 2019 diikuti mulai dari tingkatan SD, SMP, SMA, Pondok Pesantren, mahasiswa dan perguruan pencak silat se-Indonesia.
Muh Aninun selaku pelatih sekaligus manager tim sebelumnya melakukan persiapan berlatih selama empat bulan. Selama itu, ia mampu membuktikan kemampuan para anak didik-nya dengan mendapat medali perunggu pada ajang tersebut.
“Allahamdulillah, atas prestasinya. Apa lagi ini adalah kali pertama mereka bertanding bersaing bersama tim-tim elit dari seluruh indonesia. Dan berhasil menumbangkan atlet utusan daerah dan luar provinsi (Sulawesi Barat)“. ungkapnya
Tambahnya kepada media. Meski memiliki perlengkapan latihan yang serba terbatas, sang manager mengaku bangga dengan apa yang diraih para anak binaannya di ajang bergengsi tersebut.
“Ini sebuah pencapaian yang besar bagi anak-anak (binaan-nya), apa lagi, kami berangkat dengan segala keterbatasan”. tambahnya saat di hubungi via WhatsApp, Selasa (07/01/2020)
Sebuah prestasi yang dapat dianggap luar biasa bagi Pesilat Pemula dari desa, berhasil mengalahkan Atlet silat dari berbagai kontingen Kabupaten/daerah se Indonesia. Dari capaian tersebut, sang pelatih berharap ada perhatian khusus dari pihak pemerintah dalam melestarikan kesenian asli Nusantara tersebut.
“Semoga kedepannya insan Penerus budaya asli indonesia khususnya di silat bisa dapat perhatian dari pemerintah setempat. Apa lagi kami hanya pesilat kampung”. Harapnya
Perguruan silat “Meong Palo” memiliki binaan pesilat di tiap desa yang ada di Kecamatan Binuang, Polewali Mandar. Perguruan silat tersebut kini memiliki kurang lebih 500 pesilat dari semua daerah di Kecamatan Binuang. [tato/]*