POLMAN – Kelompok kerja Raodhatal Athfad (RA) kota Palu Sulawesi tengah melakukan studi tiru ke sekolah RA di kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat, Selasa 17 September 2024. Satu-satunya sekolah RA yang dikunjungi di Sulbar adalah Yayasan RA Ratih Al Kafa yang terletak di jalan Ahmad Yani kecamatan Polewali. Sekolah ini dipilih karena sekolah RA ini telah menerapkan kurikulum merdeka sejak 2021 lalu.
Rombongan dari Palu ini berjumlah sebanyak 36 ini terdiri dari guru dan kepala madrasah dan pengawas. Kegiatan yang berlangsung di Yayasan Ratih Al Kafa jalan Ahmad Yani kecamatan Polewali ini dihadiri oleh pihak Kementerian agama Polman, ketua Yayasan RA ratih AL Kafa Rita Puspita Hendra Singkarru, guru RA se Polman dan perwakilan dari RA lainnya.
Ketua Kelompok Kerja Pengawas (pokjawas) Madradah Sulbar Muhammad Afdal Sarif mengatakan, sengaja memilih berkunjung ke Yayasan RA Ratih Al kafa karena skolah RA ini merupakan satu-satunya sekolah yang dikunjungi di Sulbar mengingat sekolah RA ini telah menerapkan kurikulum merdeka sejak 2021 lalu. ini merupakan agenda dari pengawas dan guru RA dari Palu sulteng, menjadi salah satu ikon di tingkat Kemenag Polman sebagai pendidikan yang baik dalam mengelola pendididkan PAUD dan RA.
“Salah satu orientasinya adalah mengunjngi sekolah yang sudah melaksanakan kurikulum merdeka” katanya.
Sementara itu kepala seksi Madrasah Kemenag Poman Marzuki sangat mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan miti pendidikan. Ia berharap dengan adanya kunjungann kerja ini perlu ditingkatkan lagi demi untuk membangun sinergitas antara semua elemen masyarakat dengan lembaga pendidikan lainnya.
“Bagaiamana menigkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang ada di Indonesia termasuk di sekolah RA ini termasuk pondasi awal untuk menjadi pemantik anak-anak kita itu melakukan perjalanan pendidikan ke jenajng lebih tinggi lagi, dengan penanaman pondasi pengetahuan dan pemahaman karakter ini ada di sekolah RA” jelasnya
Sementara itu, Ketua Yayasan Ratih Al Kafa Rita Puspita Hendra Singkarru mengatakan, sangat bersyukur atas kedatangan rombongan kelompok kerja dari Palu dan ini sudah lama direncanakan mau datang berkunjung ke RA Ratih Al Kafa.
Rita Puspita menjelaskan Yayasan RA Ratih Al kafa sudah menjalankan program Kurikulum merdeka sejak tahun 2021 lalu. Ia mengatakan dirinya akan memajukan pendidikan di Sulbar khususnya di Polman. Ia ingin anak-anak yang sekolah di RA lebih pintar lagi karena mereka adalah cikal bakal generasi penerus kedepannya.
“Sebetulnya banyak sekali program yang ingin saya lakukan di sekolah RA, contohnya sudah dua tahun kita lakukan mengunjungi sekolah-sekolah RA yang ada di Polman seperti apa yang bisa saya bantu dari yayasan Ratih” jelasnya.
Rita berharap, semoga kegiatan seperti ini terus dilakukan sebab ini sama saja melakukan studi banding
“Rencananya kami dari pihak yayasan Ratih Al Kafa juga kemungkinan akan melakukan kunjungan balasan ke sekolah mereka di Sulteng” katanya.
Rita menjelaskan alasannya fokus mendirikan Yayasan yang berada dibawah naungan Kementerian agama karena ia ingin anak-anak yang sekolah RA membangun dari segi agamanya agar mendapatkan pendidkan sejak dini soal pemahaman agama, pembentukan iman, ahklak dan takwa.
“Agar karakter mereka bisa terbentuk sejak dini apalagi di jaman moderen sekarang ini bisa kebablasan” harapnya.
Ketua rombongan Nur Alam sangat senang dan bersyukur mereka bisa diterima dengan baik oleh pihak Yayasan Ratih Al Kafa. Ia mengatakan, alasan mereka berguru ke Yayasan RA Ratih Al Kafa karena ingin menambah ilmu tentang kurikulum merdeka karena sekolah RA di kota Palu baru mau meyongsong memberlakukan kurikulum merdeka, sehingga mereka mau menambah wawasan di tempat lain karena sekolah di RA Al Kafa ini sudah menerapkan kurikulum merdeka sejak 3 tahun lalu.
“Makanya kami datang kesini seperti apa, karena RA Ratih Al Kafa ini sudah memberlakukan kurikulum merdeka otomastis dia sudah punya rapor yang sangat bagus. Jadi itu yang kita mau gali” ujarnya.
Nur Alam menjelaskan, tujuan utama berkunjung ke Yayasan Ratih Al Kafa ini untuk mengimplementasi kurikulum merdeka karea pada tahun 2026-2027 mendatang, secara nasional sekolah yang berada dibawah naungan kementerian agama sudah harus menerapkan kurikulm merdeka.
Pengalaman yang mereka dapatkan di Yayasan Ratih Al Kafa akan diadopsi dan akan diterapkan di palu. Meski demikian, ilmu tersebut tidak dapat diterapkan seluruhnya mengingat ada beberapa hal yang bisa diterapkan disini belum tentu dan cocok diterapkan disana. Selain Yayasan Ratih Al Kafa rombongan ini juga akan melanjutkan perjalanan darat ke Makassar dan mengunjungi salah satu Yuaasan di kota Makassar.
“Jadi kita saring dulu, lalu kita pilih dan cocokkan dengan lingkunagn yang ada disana. Semoga kurikulm merdeka ini bisa juga kami terpakan di sekolah RA yang ada di kota palu” pungkasnya.[*]