in

Revitalisasi Budaya, Ratih Dorong Bahasa Mandar Masuk Kurikulum Sekolah di Sulbar

Bahasa Mandar
Ratih Singkarru saat menhadiri workshop di Aula Hotel Ratih, Polewali, Jumat (27/9/2024).

Dalam upaya menjaga warisan budaya lokal, Anggota DPR RI Komisi X Fraksi NasDem, Ratih Megasari Singkarru, mengungkapkan pentingnya pembelajaran berbasis budaya dan kearifan lokal masuk ke kurikulum sekolah di Sulawesi Barat.

Salah satu langkah konkretnya adalah memasukkan Bahasa Mandar dalam program revitalisasi bahasa daerah melalui Balai Bahasa, demi menghindari kepunahan bahasa.

“Tahun ini, Kamus Besar Bahasa Mandar sedang disusun dan siap diluncurkan. Dan akan didistribusikan ke sekolah-sekolah untuk memastikan generasi muda tetap memahami bahasa kita,” ujar Ratih, di depan ratusan peserta workshop di Aula Hotel Ratih, Polewali, Jumat (27/9/2024).

Tidak hanya Bahasa Mandar, Ratih juga menekankan pentingnya pelestarian budaya daerah lainnya, seperti seni tari, musik tradisional, dan adat istiadat.

“Mungkin teman-teman balai bahasa nantinya banyak melibatkan budayawan untuk bekerja sama agar kamus tersebut cepat selesai,” katanya.

Menurutnya, semua ini harus menjadi bagian dari kurikulum sekolah agar generasi penerus lebih mengenal dan mencintai budaya.

Selain Bahasa Mandar, Bahasa daerah lain yang ada di Polman seperti Pattae, Bugis dan Jawa juga dapat perhatian yang sama. Namun, yang masuk aspirasinya kemarin yang diusulkan warga khususnya di Polman yakni Bahasa Mandar.

“Jadi kenapa hanya Bahasa Mandar yang diusulkan karena kemarin itu yang diusulkan oleh masyarakat khususnya di Polman itu Bahasa Mandar. Tapi, tidak menutupi bahasa-bahasa lain yang kalau memang ada yang mau direvitalisasi dengan status hampir punah dan itu masih bisa dilakukan. jelas Ratih.

Saya akan terus berkenan membantu sesuai yang diamanahkan masyarakat,” ujarnya.

Kasubag TU Direktorat Kepercayaan Kepada Tuhan YME dan Masyarakat Adat, menyarankan agar pemerintah daerah segera memasukkan muatan lokal dalam pembelajaran formal.

“Sekolah bisa menjadi media penting untuk mengajarkan budaya melalui kegiatan ekstrakurikuler seni,” tambahnya.

Di sisi lain, Sabiq Sayat, Kabid Pengembangan Mutu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Polman, juga memberikan apresiasi kepada Ratih Singkarru atas upayanya mendukung pendidikan di daerah melalui program beasiswa. Menurutnya, pelestarian budaya lokal sangat penting dalam menghadapi tantangan globalisasi.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh penggiat budaya lokal, Dalip dan Muhammad Ishaq, dengan Muslim Saaf sebagai moderator, yang menambah bobot diskusi terkait pelestarian budaya lokal Sulbar.

Dengan langkah nyata ini, Ratih Singkarru berharap pendidikan berbasis kearifan lokal tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memperkuat identitas generasi muda Sulawesi Barat di tengah derasnya arus modernisasi.[*]

What do you think?

Program Kebudayaan

Setelah Pelantikan, Selain Perjuangkan PIP, Ratih Bakal Fokus Pengembangan Program Kebudayaan

Prof Husain Syam

Profil Prof Husain Syam Calon Gubernur Sulbar 2024-2029