in

Ritual Mimalaq Etnis Pattae di Cendana Desa Kaleok

Proses pelaksanaan Ritual Mimala Mattamba Bulung oleh masyarakat Etnis Pattae' di Dusun Cendana Desa Kaleok, Kec. Binuang, Polewali Mandar. Minggu 18/2/2018. Photografer : Amri
Pemasangan Bombong dengan cara digantung di sebuah bambu yang panjangnya 30 meter pada Ritual Mimalaq etnis Pattae. Minggu 18/2/2018. Photo Amri
Pemasangan Bombong dengan cara digantung di sebuah bambu yang panjangnya 30 meter pada Ritual Mimalaq etnis Pattae. Minggu 18/2/2018. Photo Amri

Ritual Mimalaq etnis Pattae dusun Cendana, yaitu Mimalaq Matamba Bulung, merupakan sebuah tradisi meminta kepada sang Alam agar para petani ditambahkan rezeki panen yang melimpah.

Ritual ini dilakukan di area yang luas dengan menyuguhkan beberapa sesajen sebagai bentuk persembahan. Hal ini bertujuan agar tanaman dan seluruh yang tumbuh di area kebun milik warga nantinya dapat melimpah.

kegiatan ini dilakukan untuk menaikkan (menambah) tanaman dan menaikkan isi sungai, untuk digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari” tutur Larian (tokoh adat Pattae di desa kaleok) Minggu 18/2/2018.

Kegiatan Ritual Mimalaq Etnis Pattae, Sudah menjadi tradisi turun-temurun, dan sampai sekarang ini masih dipercaya sebagian Masyarakat etnis Pattae yang ada di desa Kaleok Kecamatan Binuang Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Baca juga ini : (Tradisi Mimala Matambu Bulung Etnis Pattae yang Masih Terjaga Hingga Kini)

Ketika para petani mendapat cobaan, atau hasil panen tidak memuaskan. Masyarakat pun mempercayai, hal itu disebabkan karena masyarakat belum melaksanakan ritual Ma’mimala Matamba Bulung. Ritual ini, dilaksanakan sekali setahun, dalam kurun waktu tiga tahun berturut-turut.

Bahan yang disediakan dalam ritual tersebut, berupa hewan seperti Ayam, dan beberapa bentuk makanan khas masyarakat Pattae yang disebut Bombong (suatu tempat yang terbuat dari daun pohon aren). Bombong ini disediakan sebanyak 1000 bungkus, dan Kalele (yaitu sejenis nama makanan dari bahan beras ketan yang di buat menyerupai ketupat kemudian direbus) dan Nande (Nasi).

Setelah ritual Mimala Matamba Bulung dilakukan, masing-masing warga membawa sesajen tersebut ke tiap kebun miliknya. Sebagian juga di bawah ke rumah masing-masing untuk digantung tepat diatas pintu. Hal ini dipercaya dapat mendatangkan rezeki dan keamanan.

Bombong yang akan dibawah pulang nantinya, berdasarkan berapa banyak kebun dan rumah yang dimiliki warga. Warga yang ikut ritual tersebut memiliki kebun 5 dan 1 rumah, maka warga tersebut harus membawa bombong sebanyak 6 bungkus.

Selain ritual Mimala Matamba Bulung, ada juga disebut Mimala jenis Marandan Uma. Tidak beda jauh dengan Mimala jenis Matamba Bulung. Marandan Uma juga merupakan ritual/tradisi yang di lakukan untuk meminta keselamatan, rezeki melimpah, serta kesuburan tanaman. Hanya saja, Marandan Uma dilakukan pada saat mulai bercocok tanam.(Amri)*

Penulis : Amri

What do you think?

Seorang Nenek Usia Lanjut Butuhkan Santunan Masyarakat

Foto: Tradisi Mimalaq Matamba Bulung Etnis Pattae yang Masih Terjaga Hingga Kini