in

Rupiah Melemah, Sentuh Rp16.009 per Dolar AS

Nilai Rupiah terhadap Dollar Menurun
Nilai Rupiah terhadap Dollar Menurun

Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada akhir perdagangan Jumat (8/12) ditutup melemah 64 poin atau 0,40 persen, mencapai Rp16.009 per dolar AS dari posisi sebelumnya di Rp15.945 per dolar AS.

Menurut pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, pelemahan ini tidak terlepas dari proyeksi kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

“The Fed diperkirakan akan memperlambat laju pemangkasan suku bunga pada 2025 setelah sebelumnya menurunkan suku bunga sebesar 75 basis poin sepanjang tahun 2024,” ujar Ibrahim dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.

Ia juga menyoroti pengaruh kebijakan Presiden terpilih Donald Trump yang diperkirakan mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka panjang akibat kebijakan ekspansif dan tekanan inflasi.

Selain itu, keputusan suku bunga di Jepang dan Inggris pekan depan turut menjadi perhatian pasar global.

Dari luar negeri, sentimen negatif turut dipengaruhi oleh kekecewaan investor terhadap kebijakan stimulus ekonomi China yang diumumkan usai Konferensi Kerja Ekonomi Pusat (CEWC).

Dalam pertemuan dua hari yang berakhir Kamis lalu, pemerintah China berkomitmen meningkatkan defisit anggaran, penerbitan utang, dan melonggarkan kebijakan moneter guna mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah potensi ketegangan perdagangan dengan AS.

Namun, pasar memandang langkah tersebut tidak memberikan momentum ekonomi instan yang dibutuhkan untuk melawan tekanan deflasi di negara tersebut.

Sementara itu, dari dalam negeri, kebijakan pemerintah untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025 diproyeksikan menambah penerimaan negara hingga Rp75 triliun. Meski demikian, para ekonom mengingatkan risiko terhadap inflasi dan daya beli masyarakat.

Sebagai contoh, pada 2022 saat PPN naik menjadi 11 persen, inflasi meningkat 0,95 persen dalam waktu satu bulan.

Kenaikan lebih besar berpotensi memicu efek negatif pada konsumsi rumah tangga, yang selama ini menjadi motor utama perekonomian Indonesia.

Para ahli juga memperingatkan efek crowding out pada konsumsi dan investasi, khususnya di kelas menengah. Daya beli masyarakat diperkirakan akan tertekan. Sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional.

Di sisi lain, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat tercatat melemah ke level Rp15.987 per dolar AS, dari sebelumnya Rp15.939 per dolar AS, mencerminkan tekanan terhadap Rupiah yang terus berlanjut di pasar spot.

Kondisi ini menunjukkan perlunya kewaspadaan lebih lanjut terhadap dinamika global dan kebijakan domestik yang dapat memengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia.[*]

What do you think?

Gambar Kutub Selatan

Apa Saja Momentum Bersejarah Dunia yang Terjadi pada 14 Desember?

catatan sejarah Indonesia

Revisi Catatan Sejarah Indonesia Akan Segera Dilakukan