Menyambut hari anti narkotika internasional (Hani) yang jatuh pada 26 Juni 2022. Badan Narkotika Nasional Kabupaten Polewali Mandar mengadakan sosialisasi anti Narkotika serta program BNN, di Kedai Kopi Ta’e Desa Batetangnga, Jumat (24/6).
“Kami mengundang teman-teman relawan hari ini dalam rangka mengaktifkan kembali para relawan. Kedua, sebagai persiapan menyambut hari anti narkotika,” ungkap Sultan Sulaiman, selaku Sub Koordinator Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNK Polman.
Melibatkan lembaga swadaya masyarakat, BNNK Polman sampaikan rencana program pembentukan Satgas Anti Narkoba dengan harapan menjadi perpanjangan tangan BNN dalam mencegah peredaran gelap serta penyalah gunaan Narkoba di Desa-desa.
“Fokus program BNN sekarang adalah menyasar desa-desa untuk dilibatkan membantu BNN dalam mencegah peredaran dan penyalahgunaan Narkoba,” lanjutnya.
Sultan, juga menjelaskan data prevalensi (tingkat penyebaran) pengguna narkoba di indonesia yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dari data yang ia sampaikan, pada tahun 2019, angka prevalensi sebanyak 0,15 % naik menjadi 1,95 % tahun 2021.
Persentase tersebut jika dikonversikan, kata dia, ada 3 juta lebih warga indonesia tercatat sebagai pemakai obat-obatan terlarang, khususnya jenis Narkotika.
Tak hanya diikuti mayoritas pemuda Desa, Sosialisasi Hani yang berlangsung mulai pagi hari juga dihadiri Kepala Desa (Kades) Batetangnga Sumaila Damang.
Ia pun menyambut baik kedatangan pihak BNNK Polman ke Desa Batetangnga dengan menggelar sosialisasi anti narkotika yang melibatkan para pemuda.
“Saya sangat berterima kasih atas kehadiran BNN Kabupetan Polewali Mandar di Desa Batetangnga. Melibatkan anak muda dalam kegiatan, saya rasa itu sangat bagus. Agar supaya anak muda ini disibukkan dengan kegiatan, dan tidak ada waktu memikirkan hal-hal yang tidak inginkan,” tutur Kades Batetangnga.
Mendukung kegiatan BNN dalam menjaring relawan anti Narkoba di Batetangnga, Sumaila mengaku siap dan mengusahakan adanya alokasi anggaran di setiap kegiatannya.[*]