Siswa SD Belajar di Kolong Rumah, Ini Kata Dinas Pendidikan Polman

Proyek Sekolah Mangkrak, Siswa SD Padang Belajar di Kolong Rumah Warga
Proyek Sekolah Mangkrak, Siswa SD Padang Belajar di Kolong Rumah Warga

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Suwono A Raden akan berkunjung ke sekolah SDN 042 Padang Kecamatan Campalagian Kabupaten Polman terkait proses pembelajaran di bawah kolong rumah warga akibat proyek pembangunan sekolah mangkrak.

“Saya selaku kepala bidang sarana dan prasarana akan bertemu dengan kepala sekolah dan selaku camat Campalagian juga akan berkunjung ke sekolah tersebut kalau bukan besok, pokoknya minggu ini,” terang Suwono yang juga menjabat sebagai Plt Camat Campalagian saat dikonfirmasi via Telpon, Rabu (10/11/2021).

Selaku Camat Campalagian, ia segera menindaklanjuti keresahan Pihak sekolah dan siswa yang saat ini masih belajar di kolong rumah warga yang seharusnya mereka harus belajar di ruang kelas yang tidak direhab.

Diketahui, Kelas yang tidak direhab ternyata digunakan pihak pelaksana kegiatan (pemenang tender) dijadikan tempat penampungan barang material bangunan dan tempat istirahat/nginap para tukang yang bekerja di sekolah tersebut.

Kunjungannya itu bermaksud untuk mengetahui seperti apa pembicaraan awal pihak sekolah dengan pelaksana kegiatan rehabilitasi sekolah dan seperti apa ketegasan Kepala Sekolah SDN 042 Padang.

“Dalam waktu dekat ini, Saya akan berkunjung ke sekolah tersebut untuk bertemu kepala sekolah yah seperti apa langkah yang saya ambil untuk supaya anak-anak ini tidak belajar diluar, mereka harus menggunakan ruang kelas yang tidak direhab,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan dan Pengajaran Disdikbud Polman Nurman An sangat menyayangkan jika masih ada sekolah yang belajar dibawah kolong rumah warga. Nurman mengaku sudah menyampaikan ke pihak sekolah yang mendapat rehab berat untuk melakukan proses pembelajaran Daring atau Luar Jaringan (Luring).

Ternyata setelah mengetahui hanya 4 RKB yang direhab dan masih ada 2 ruangan tapi digunakan untuk penyimpanan material dan para pekerja, Nurman menegaskan bahwa ruangan yang tidak direhab seharusnya tidak digunakan untuk penyimpanan material pembangunan sekolah.

” Tidak boleh!! Itu tidak boleh begitu, Kita sudah sampaikan ke sekolah tidak boleh diganggu itu ruangan karena mau dipake belajar tatap muka,” ungkap Nurman.[*]

Report

What do you think?

50 Points
Upvote Downvote

Written by Sulfa Raeni

Penulis sekaligus wartawan media online Pattae.com | email: sulfar991@gmail.com

Sumpulolo Blantara

Perempuan Bergerak Lewat Aksara Hadir di Sumpulolo Blantara

Pencegahan Korupsi

KPK Gelar Rakor Pencegahan Korupsi Bersama Kepala Daerah se-SulBar