POLMAN – Ditengah masa pandemi Covid-19, memaksa pendidikan harus menyesuaikan diri untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Kegiatan belajar mengajar pun di ubah dari tatap muka, menjadi sistem online atau Daring.
Terdapat juga sistem Luring, yaitu proses pembelajaran dengan metode mendatangkan murid dalam jumlah terbatas, atau mendatangi murid dari rumah-kerumah. Terdapat juga pembelajaran di alam terbuka atau outdoor study.
Salah satu guru Sekolah Dasar asal SDN 060 Pekkabata Polewali Mandar terlihat mengajar siswanya secara tatap muka di alam terbuka atau outdoor study di taman Sport Center Polewai Mandar, Senin 27/7/2020.
Pembelajaran outdoor study merupakan salah satu metode pembelajaran yang aktivitas belajarnya berlangsung di luar kelas/sekolah seperti, taman, perkampungan, kebun dan lain-lain. Tujuan umumnya, outdor study untuk melibatkan pengalaman langsung siswa agar lebih akrab terhadap lingkungan dan masyarakat.
Lain hal nya dengan Guru SD 60 Pekkabata. Ia mengajak siswanya dalam proses pembelajaran Luring di alam terbuka disebabkan karena tuntutan para siswa yang kurang senang dengan pembelajaran hanya dirumah saja.
“Anak-anak kasihan. Katanya stress dirumah,belajar di rumah terus, jadi saya laksanakan pembelajaran Luring seperti ini”. Tutur Nurfadilah, Guru Kelas III SDN 060 Pekkabata Polewali.
Disekolah tempat ia mengajar, terdapat pembelajaran kombinasi yaitu menggabungkan sistem pembelajaran Luring dengan daring. Proses pembelajaran kombinasi tersebut mengajak siswa untuk melaksanakan proses belajar mengajar di alam terbuka.
“Disekolah saya ada namanya pembelajaran kombinasi, mungkin di sekolah lain ada yang menggunakan pembelajaran Luring dan daring saja. Kalo di sekolah saya (SDN 060 Pekkabata) itu Kombinasi supaya anak-anak tidak stress belajar di rumah saja. Jadi saya bawa kesini, di alam terbuka,” jelasnya
Selain itu, ia juga berharap dengan metode yang ia gunakan dalam proses pembelajaran di masa pandemi sekarang ini, dapat di tiru sekolah lain.
“Semoga pembelajar non-daring ini bukan hanya di SDN 060 yang laksanakan, ke sekolah lain juga bisa. Kita manfaatkan alam terbuka karena banyak spot yang bisa ditempati (mengajar),”. Tutupnya.
Kepala sekolah SDN 060 Pekkabata, membenarkan yang dilaksanakan salah satu gurunya tersebut. Ia mengatakan, pembelajaran yang dilakukan disekolah ada memakai sistem daring, non during, dan di kombinasi.
Pembelajaran yang dilakukan di sport center setiap harinya itu beda hari beda anak yang diajarkan dan tetap memakai masker dan jaga jarak.
“Ini hanya kelas 3 B sesuai kesepakatan orangtua siswa, jadi disini dibutuhkan kerja sama antara orangtua siswa dengan guru,” tutur kepala sekolah SDN 060 Pekkabata Polewali.[slf]*