Sanggar Seni Pakaraya terlihat giat melakukan latihan tari yang terdiri dari 14 Siswa SMAN 1 Polman. Hal itu mereka lakukan guna mempersiapkan diri pada Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alama Indonesia yang dilakukan di Peninsula Island Nusa Dua BALI pada 19-21 Juli 2019 mendatang.
Salah Satu dari 5 peserta di Sulawesi Barat, sanggar seni Pakaraya SMAN 1 Polewali Mandar telah mempersiapkan tarian yang akan dipertunjukkan nantinya. Lama proses latihan yang dilakukan Sanggar seni Pakaraya SMAN 1 Polewali Mandar ini, memakan waktu 4 minggu.
Pada konsep garapan tarian, mereka menampilkan tarian “Mappande Sasi” yang bermakna mempersembahkan makanan ke laut sebagai bentuk rasa syukur kepada sang pencipta atas limpahan rejeki yang bersumber dari laut.
Untuk menghindari dari kata ke musyrik-an, mereka mencoba menuangkan konsep bacaan doa keselamatan dunia dan akhirat. Setelah konsep bacaan doa tersebut, mereka melanjutkan gerakan atraksi berhubung dengan lomba konsep tarian kreasi yang akan di perlombakan.
“Budaya kebiasaan dari masyakat Mampie ini bisa dikenal oleh seluruh nusantara bahwa kita juga memiliki kebiasaan seperti itu untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah S.w.t bagi daerah-daerah pesisir pantai” Nisma Selaku Pembina Sanggar.
“harapan saya dengan teman-tema , ingin memperkenalkan budaya yang ada di Polewali Mandar. Supaya, lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia lainnya bahwa, di Sulawesi Barat juga punya ritual yang sangat menarik untuk diperlihatkan oleh orang banyak”. Risaldi Selaku Ketua Umum Pakaraya.
Festival yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan kiad media kreatif. Merupakan salah satu rangkaian dari Road To HKAN ( Hari Konservasi Nasional). Kegiatan itu sudah berlangsung beberapa kali dan 19 s/d 21 Juli mendatang merupakan kali ketiganya. (pattae.com–Ombe)*