Sukses digelar perhelatan warisan budaya Saiyyang Pattudduq Kabupaten Polewali Mandar (Polman), diharapkan bisa go internasional.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Polman Andi Masri Masdar pada pegelaran Saiyyang Pattudu yang dilaksanakan di Stadion S Mengga Polewali, Senin (23/5/2022).
Andi Masri mengaku, siap mengawal Saiyyang Pattudduq tembus ke kanca Internasional sebagai warisan budaya dunia.
“Sesuai apa yang dijelaskan Itje Chodidjah bahwa proses ini tidak hanya sampai disini. Tapi masih membutuhkan perjalanan yang panjang. Kami di Diknas (Disdikbud Polman), telah mempersiapkan dokumen-dokumen penting sebagai penunjang. Untuk, bentul-betul mendorong bagaimana Saiyyang Pattudduq ini bisa menjadi warisan budaya dunia yang. Bukan hanya dimiliki orang Polewali Mandar Indonesia tetapi diketahui seluruh Dunia,” ungkapnya.
Lanjut Masri menyampaikan, sejak awal pihaknya bersama stakeholder lainnya telah membuat komitmen bersama. Dalam hal mendorong budaya Saiyyang Pattudduq sebagai warisan budaya dunia.
“Dari awal kita sudah bekerja sama dengan beberapa pengambilan kebijakan, pengambil keputusan penting. Baik ditingkat Kementerian maupun pelaku kebudayaan dan budayawan itu sendiri. Kita sudah merencanakan ini tahun lalu dan berkat kami di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kegiatan terlaksana dengan menghadirkan Ketua Harian Komite Nasional Indonesia Untuk UNESCO dan Dirjen Kebudayaan,” lanjutnya
Sementara itu, Ketua Harian Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO Itje Khodidjah turut hadir menyaksikan langsung Festival budaya Saiyyang Pattudduq.
Pada kesempatanya, Itje mengatakan, untuk menjadikan Saiyyang Pattudduq sebagai warisan budaya dunia, harus didaftar terlebih dahulu untuk dilakukan sidang di UNESCO.
“Prosesnya lama, biasanya kalau didaftarkan di tahun ini 2022 nanti akan disidangkan di tahun berikutnya untuk diputuskan apakah persyaratannya memenuhi atau tidak,” katanya.
Menjadikan Saiyyang Pattudduq sebagai warisan budaya dunia, mendapat dukungan dari Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar.
Ditempat yang sama, AIM (Andi Ibrahim Masdar) kepada ke Disdikbud Polman menekankan untuk tidak bekerja setengah-tengah. Apa yang menjadi persyaratan UNESCO harus bisa terpenuhi dan disiapkan mulai dari sekarang.
Bupati dua periode itu juga berharap, memperkenalkan Saiyyang Pattudduq yang merupakan warisan leluhur masyarakat Mandar, tidak sampai disini. Namun, harus dikembangkan agar kedepannya budaya ini tetap dilestarikan dengan baik.
Festival Saiyyang Pattudduq tahun 2022 di Stadion S Mengga Polewali, menghadirkan sebanyak 175 kuda (Saiyyang), serta 1.832 Pessawe, Parrawana, dan Pakkalindaqdaq.[*]