in

Sulawesi Barat: Sejarah, Potensi, dan Perkembangannya

Sulawesi Barat
Kantor Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (dok. pemvrop sulbar)

Sulawesi Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang merupakan hasil pemekaran dari Provinsi Sulawesi Selatan. Provinsi ini resmi berdiri pada 5 Oktober 2004 berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2004, dengan ibu kota di Mamuju. Luas wilayah Sulawesi Barat mencapai 16.796,19 km² dengan populasi beragam yang terdiri dari beberapa suku. Antaranya Suku Mandar (49,15%), Toraja (13,95%), Bugis (10,79%), Jawa (5,38%), Makassar (1,59%), serta suku lainnya (19,15%).

Potensi Wisata dan Sumber Daya Alam

Sulawesi Barat terkenal memiliki berbagai destinasi wisata menarik. Selain itu, provinsi ini juga memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, seperti produksi kakao. Kopi robusta, kopi arabika, kelapa, dan cengkeh. Di sektor pertambangan, Sulawesi Barat memiliki kandungan emas, batu bara, dan minyak bumi yang menjanjikan.

Keberadaan Selat Makassar sebagai jalur pelayaran nasional dan internasional juga memberikan nilai tambah bagi perkembangan ekonomi provinsi ini. Berbagai pelabuhan aktif melayani transportasi antar-pulau, seperti Pelabuhan Feri Simboro Mamuju, Pelabuhan Rakyat Palipi Majene. Pelabuhan Rakyat Mamuju. Serta Pelabuhan Samudra Belang-belang Bakengkeng Mamuju yang pengembangannya untuk mendukung pengangkutan barang seperti minyak CPO dan mangan.

Infrastruktur Transportasi

Di sektor transportasi udara, Sulawesi Barat memiliki Bandar Udara Tampapadang yang berjarak 27 km dari Kota Mamuju. Bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 2.500 m x 80 m, yang mampu menampung pesawat komersial seperti Boeing 737-200 dengan kapasitas hingga 150 penumpang. Rute penerbangan utama yang tersedia menghubungkan Mamuju dengan Makassar dan Balikpapan.

Letak Geografis dan Perencanaan Pembangunan

Sulawesi Barat memiliki kondisi geografis yang beragam, mulai dari laut dalam, daratan rendah, hingga pegunungan dengan tingkat kesuburan yang tinggi. Provinsi ini terletak pada posisi strategis di segitiga emas Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tengah. Dengan letak yang strategis ini, perencanaan pembangunan yang baik sangat diperlukan. Agar potensi sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat.

Sejarah Pembentukan Provinsi Sulawesi Barat

Semangat “Allamungan Batu di Luyo” yang mengikat Mandar dalam perserikatan “Pitu Ba’bana Binanga dan Pitu Ulunna Salu” melahirkan konsep “Sipamandar”. Atau kerja sama dalam membangun Mandar. Gagasan pembentukan provinsi ini mulai muncul sekitar tahun 1960 oleh tokoh-tokoh masyarakat Mandar, seperti H.A. Depu, Abd. Rahman Tamma, Kapten Amir, H.A. Malik, dan Baharuddin Lopa.

Awalnya, ide ini berupa rencana pembentukan Provinsi Mandar, yang kemudian berubah menjadi rencana pembentukan Provinsi Sulawesi Barat. Perjuangan panjang untuk mewujudkan pemekaran ini sempat menemui hambatan, namun akhirnya kembali diperjuangkan di era Reformasi. Pada tahun 2000, deklarasi pembentukan Sulawesi Barat dilakukan di Taman Makam Pahlawan Korban 40.000 Jiwa di Galung Lombok, yang kemudian diperkuat dalam Kongres I Sulawesi Barat di Majene.

Sejak tahun 2005, tiga kabupaten—Majene, Mamuju, dan Polewali Mamasa—resmi terpisah dari Sulawesi Selatan untuk membentuk Provinsi Sulawesi Barat. Selanjutnya, Kabupaten Polewali Mamasa dimekarkan menjadi dua kabupaten terpisah, yakni Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Mamasa.

Gubernur Pertama dan Kepemimpinan

Gubernur pertama Sulawesi Barat adalah Oentarto Sindung Mawardi, yang menjabat dari 16 Oktober 2004 hingga 21 Oktober 2005. Setelahnya, kepemimpinan berali ke Syamsul Arif Rivai (2005-2006), kemudian berlanjut pada pemerintahan Anwar Adnan Saleh, yang menjabat selama sepuluh tahun (2006-2016). Setelah masa jabatannya berakhir, Ismail Zainuddin sempat menjadi Penjabat Gubernur, di ikuti oleh Irjen Pol Carlo Brix Tewu sebagai pejabat sementara hingga hasil pemilihan gubernur diumumkan.

Tantangan dan Masa Depan Sulawesi Barat

Untuk waktu yang cukup lama, Sulawesi Barat sempat menjadi daerah yang terisolasi karena jarak yang jauh dari Makassar, kondisi geografis yang bergunung-gunung, serta infrastruktur yang kurang memadai. Selain itu, adanya perbedaan karakter sosial dengan etnis mayoritas di Sulawesi Selatan juga menjadi faktor yang menyebabkan daerah ini kurang mendapatkan perhatian di masa lalu.

Namun, seiring berjalannya waktu, Sulawesi Barat terus berkembang. Semangat perjuangan dari tokoh-tokoh lokal serta dukungan masyarakat berhasil membawa provinsi ini menuju arah yang lebih baik. Dengan berbagai potensi alam, posisi strategis, serta peningkatan infrastruktur, Sulawesi Barat memiliki peluang besar untuk terus berkembang sebagai salah satu provinsi yang maju di Indonesia.

Sumber: sulbarprov.go.id*

What do you think?

soft opening Dermaga Sandeq milik Polda Sulbar pada Selasa (11/2/2025).

Dermaga Sandeq, Jadi Ikon Baru Pariwisata Mamuju

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Erdogan ke Indonesia Membahas Rencana Strategis Kedua Negara