Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Polewali Mandar (Polman) nomor urut 3, KH Syibly Sahabuddin dan H Zainal Abidin, mengungkapkan budidaya maggot ini sebagai salah satu solusi utama untuk mengatasi masalah sampah di Polman.
Dalam kunjungan mereka ke lokasi budidaya maggot Bani Jaffar milik Syarifuddin di Kecamatan Wonomulyo, keduanya menyampaikan komitmen untuk mendukung pengembangan budidaya ini jika terpilih.
Calon Bupati Polman KH Syibly Sahabuddin mengungkapkan bahwa budidaya maggot adalah wujud nyata dari potensi alam yang sering kali terabaikan.
“Kami melihat ini sebagai solusi cerdas. Sampah organik diubah menjadi sumber penghasilan, sekaligus mengurangi masalah lingkungan. Dengan program ‘Sampah Tukar Uang’ yang kami tawarkan, kami yakin Polman bisa bebas dari sampah,” jelasnya di Kelurahan Sidodadi Kecamatan Wonomulyo, Minggu (29/9/2024).
Ditempat sama, Calon Wakil Bupati Polman H. Zainal Abidin menambahkan, jika dipercaya memimpin, mereka menargetkan dalam 100 hari pertama kepemimpinan, Polman akan bebas dari sampah dengan pendekatan berkelanjutan.
“Kami akan memaksimalkan budidaya maggot dan mengedukasi masyarakat agar mengelola sampah dari rumah. Sampah organik akan diolah di lokasi budidaya, sementara sampah non-organik akan diolah di pusat daur ulang,” kata Zainal.
Menurutnya, Dua Kecamatan Kemenag Sulbar Pantau Ujian Santri Ponpes di Dua Kabupatenn utama, Polewali dan Wonomulyo, yang dikenal menghasilkan sampah terbanyak, akan menjadi prioritas dalam program ini. Pasangan Syibly-Zainal optimis bahwa pendekatan ini tidak hanya menyelesaikan masalah lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Polman.
Syarifuddin, pemilik budidaya maggot Bani Jaffar, menyambut baik kunjungan dan dukungan dari pasangan calon tersebut. Ia mengatakan, maggot memiliki potensi besar sebagai solusi ramah lingkungan dan peluang usaha yang menguntungkan.
“Budidaya maggot ini tidak hanya membantu mengurangi sampah organik, tapi juga menghasilkan pupuk alami dan pakan ternak yang berkualitas. Dengan dukungan pemerintah, saya yakin usaha ini bisa berkembang pesat dan memberikan manfaat bagi banyak orang,” ujar Syarifuddin.
Ia menambahkan bahwa saat ini tantangan utama yang dihadapi adalah penyadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah. Namun, dengan rencana program dari Syibly-Zainal, ia optimis masyarakat akan lebih terlibat aktif dalam memanfaatkan sampah organik untuk budidaya maggot.
Pasangan Syibly-Zainal menegaskan, pemerintah di bawah kepemimpinan mereka akan hadir mendukung penuh pengembangan budidaya maggot, mulai dari infrastruktur hingga pemasaran produk, demi mewujudkan Polman yang bersih, hijau, dan berkelanjutan.[*]