Tidak menggunakan alat takar sebelum melakukan proses pengadukan bahan material seperti semen, krikil maupun pasir. Kualitas pembangunan/revitalisasi Pasar Rakyat Bulo pun dipertanyakan sejumlah pihak.
Salah satu datang dari ketua Ketua DPD Aliansi Pemantau Kinerja Aparatur Negara (APKAN) Rahman Yunus.
Menurutnya, pelaksana proyek revitalisasi Pasar Rakyat Bulo, dalam hal ini, CV Rakhmat Shynergy. Selain telah melewati batas waktu pengerjaan, proses pembangunannya pun dianggap semena-mena, tanpa memperhitungkan kualitas bagunan. Â Â Â Â
“Masalahnya itu lambat, menyebrang! Apa alasannya, kenapa bisa terlambat..? Trus, semennya itu, dicampur cuma menggunakan perasaan, tidak memakai tong (Alat Takar),” tuturnya Rahman melalui sambungan Telpon, Senin (17/1/2022).
Diketahui, penggunaan anggaran pembangunan Pasar di Kecamatan Bulo, Kabupaten Polewali Mandar tersebut. Berdasarkan informasi yang didapat, menghabiskan anggaran sebesar Rp 5 Milyar.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas PerindagKop Kabupaten Polewali Mandar, Abbas. Saat dikonfirmasi, ia mengaku tidak tahu menahu, terkait pelaksana proyek Pasar Rakyat Bulo, dikerjakan secara asal-asalan.
“Kalau soal itu kepala tukang pasti sudah pengalaman,” jawab Abbas saat dikonfirmasi via WhatsApp.
Lanjut Abbas, mengatakan, dirinya hanya mengetahui persoalan denda yang dikenakan kepada pihak kontraktor dari Kementerian terkait. Karena, proses pengerjaan Pasar Rakyat Bulo, tidak selesai sesuai jangka waktu yang telah ditentukan.
“Soal denda laporan saja kami kirim ke kementrian, nanti mereka hitung berapa dendanya. Progres batas kontrak berapa hari tambahan waktu baru kita tau berapa dendanya,” lanjutnya.
Meski telah dijatuhi denda, pihak pemerintah masih memberikan dispensasi, tambahan waktu kepada pihak kontraktor CV Rakhmat Shynergy. Untuk menyelesaikan proyek revitalisasi pasar, hingga 16 Januari 2022.
Saat dikonfirmasi kembali terkait penyelesaian proyek tersebut, hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban. Baik dari Pihak PPK, maupun Kontraktor.[*]