in ,

Tantangan Perempuan di Era Disrupsi dan Solusinya

Perempuan di era disrupsi
Tantangan Perempuan di Era Disrupsi dan Solusinya

Perempuan merupakan madrasah pertama bagi tumbuh kembangnya peradaban. Perempuan memiliki fitrah yang memiliki sifat kelembutan, sifat kasih sayang, itulah sebabnya perempuan harus tetap dihormati dihargai serta dijunjung tinggi martabatnya.

Untuk itu perempuan terus dituntut agar mampu beradaptasi dalam setiap perkembangan zaman, Perempuan hari ini sebagai benih-benih Kartini harus terus menjadikan Kartini sebagai icon emansipasi semangat pergerakan perempuan.

Di era disrupsi, semangat Kartini harus kembali terpatrikan dalam diri setiap perempuan. Era disrupsi merupakan era perkembangan inovasi-inovasi baru di tengah perkembangan tehnologi yang kian canggih. Untuk itu, perempuan di tuntut untuk terus memberikan inovasi baru sebagai penopang agar keberadaan perempuan di tengah masyarakat bisa kembali merepresentasikan spirit perjuangan pergerakan perempuan.

Selain dari memperjuangkan kesamaan kelas dalam struktural kehidupan sosial lainnya. Sehingga, stigma mengenai perempuan yang telah berabad-abad bisa sedikit bergeser ke taraf yang lebih maju.

Melalui kemajuan berfikir, keberanian, serta keterlibatan perempuan pada posisi-posisi tertentu sangatlah diharapkan. Dan perempuan tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang lemah tetapi juga memiliki peran yang amat besar terhadap majunya suatu bangsa.

Pada perkembangannya, di era yang semakin canggih ini revolusi industry mengubah kehidupan manusia secara signifikan. Pola laku manusia berubah secara drastis yang diakibatkan oleh arus perkembangan zaman. Olehnya itu perempuan terus dituntut agar terus mengikuti perkembangan zaman, yang tidak hanya stagnan pada pemikiran-pemikiran status quo.

Melalui arus informasi yang kian pesat ini, lokalisasi pemikiran harus bersifat global. Tentu hal ini menjadi penunjang yang sangat mempengaruhi keberadaan perempuan agar, terus memiliki pengetahuan serta peningkatan kualitas diri. Melalui pengambilan peran diera digitalisasi diharapkan mampu mendongkrak pemikiran primordial yang telah lama tertanam dalam konstruktif berfikir masyarakat yang menganggap, perempuan sebagai sesuatu yang tertinggal.

Selain dari tuntutan memegang peranan penting dalam ranah sosial. Keberadaan perempuan harus memberikan dampak positif sebagai upaya setting perilaku (behavior setting).

Behavior setting adalah sebuah cara yang bisa dilakukan perempuan dalam upaya memberikan konstribusi nyata dalam kehidupan sosial.

Uraian diatas tidak hanya bersandar pada posisi perempuan yang terus termarjinalkan. Tetapi lebih kepada pengambilan posisi yang lebih strategis melalui peranan-peranan penting yang harus diambilnya, sebagai upaya pelepasan stigma. Baik stigma masalalu maupun juga stigma yang di sandang perempuan di era digitalisasi.

Perempuan di era disrupsi atau digitalisasi, hanya dianggap sebagai alat dalam melariskan produk-produk jualan. Perempuan hanya dianggap pandai berjoget di depan layar handpone. Termasuk banyaknya konten-konten yang membuat perempuan, terjerumus didalamnya. Hal inilah yang harus diretas kaum perempuan hari ini, sebagai pelanjut perjuangan Kartini di era modern.

Kartini harus tetap menjadi representatif, semangat yang diapi-apikan agar, terus bergelora dalam diri setiap perempuan. Sehingga, Kartini tetap menjadi perempuan-perempuan masa kini.

Sosok R.A Kartini yang telah tiada, tidak menjadikan hasil diperjuangkannya menjadi mati. Seharusnya kita menyandang gelar Kartini masa kini, tidak lagi memelihara stigma buruk masa lalu dan mendorong diri untuk terus meningkatkan kualitas, dan kapasitas diri.

Jangan takut untuk bermimpi, jangan menyerah untuk sebuah pencapaian yang belum terealisasi dan jangan ragu untuk berdiri di atas kaki sendiri. Bahwa seorang perempuan harus selalu tampil sebagai pembaharu dan selau memberikan inovasi yang lebih edukatif sehingga tidak ada lagi hambatan dalam menuju puncak kualitas diri seorang perempuan.[*]

What do you think?

Stok Lama Minyak Goreng

Stok Lama Minyak Goreng Dikeluhkan Warga, Disperindagkop Polman Gelar Sidak

aksi blokir

Tak Percaya Kajian KLHK RI terkait TPA Binuang, Warga Lanjut Aksi Blokir