PaTTaE.com – POLMAN | Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) Sulawesi memberikan pelatihan kepada sejumlah Barista di Kabupaten Polewali Mandar guna meningkatkan kompetensi bagi para peracik Kopi tersebut.
Bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Polewali Mandar. Pelaksanaan pelatihan dipusatkan di pengolahan kakao Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Selasa 08/92020.
Hj. Agusniah Hasan Sulur selaku Kepala Disperindagkop dan UKM Polman mengatakan, pelatihan barista tersebut merupakan kali pertama dilaksanakan di Polewali Mandar mengingat banyaknya kaula muda membuka usaha kedai kopi.
“Kami memilih barista karena perkembangan kafe disini sangat bagus dan pertumbuhan nya sangat signifikan. Kalau mau sekolah barista kan biaya sangat mahal. Untuk itu, dengan kegiatan itu akan membantu para pemuda,” ujarnya.
Sebanyak 25 Barista ikut dalam Pelatihan tersebut. Kabag Tata Usaha BBIHP Sulawesi Yulis Mulianti sebagai pelaksana kegiatan mengatakan, Setelah peserta mengikuti pelatihan, akan di lanjutkan dengan uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat.
“Pelatihan ini adalah diklat tri in one, pengolahan kopi, peracikan kopi, yang nantinya. Akan ber-sertifikasi nasional dan akan ter-sertifikasi BNSP,” ungkapnya
Selain itu, Yulis Mulianti juga berharap peserta pelatihan angkatan I tersebut, dapat lulus dalam uji kompetensi dan bisa menjadi barista yang tidak hanya mengetahui proses panen kopi, namun dalam proses meracik dan menyajikan kepada konsumen juga dapat dikuasai.
Dalam pelatihan tersebut hadir Wakil Bupati Polman M. Natsir Rahmat, sekaligus membuka secara resmi pelatihan barista angkatan pertama yang berlangsung selama lima hari (08 s/d 13 September).
Wakil Bupati dalam sambutannya berharap para Barista nantinya mampu menghasilkan produk yang memiliki daya saing baik tingkat nasional maupun internasional.
“Pelatihan ini kita harap dapat melahirkan barista yang berkompeten yang berdaya saing tinggi. Agar mampu bersaing dengan produk Luar Negeri yang tidak bisa dihalangi masuk. Olehnya itu kita harus memiliki produk berdaya saing tinggi.” terangnya.[*]