Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati pada 5 Juni tiap tahunnya. Di Polewlai Mandar memperlihatkan tumpukan sampah dimana-mana. Penampakan tersebut, terlihat disepanjang jalan Poros Polewali hingga Wonomulyo.
Adanya tumpukan sampah tak terurus itu membuat masyarakat Polewali Mandar resah. Hasnawati, selaku ibu rumah tangga asal Desa Banua Baru Kecamatan Wonomulyo mengaku sangat risih dan prihatin dengan menumpuknya sampah didepan rumahnya hingga dijalan poros.
“Ini mi juga pusing ki mau dibuang dimana sampah. Nah sampah mulai mi bertumpuk dan mulai mi berbau, belum lagi sampah plastik,” kata Hasnawati, Sabtu (5/6/2021)..
Penumpukan sampah dibeberapa titik di Wonomulyo, menurut Camat Wonomulyo Hasrul Yanbas, hal itu disebabkan adanya penutupan TPA Paku.
Dari 16 Kecamatan yang ada di Kabupaten Polewali Mandar, Wonomulyo termasuk pemasok sampah terbanyak. Jika TPA Paku masih tertutup dua hari kedepan, menurut Hasrul ada 100 Ton Sampah akan menumpuk di Wonomulyo
“Kurang lebih 4 hari, berarti kami sudah bertumpuk sampah ini sebanyak kurang lebih 60 Ton. Kalau tertunda lagi sampai hari Senin, berarti harus bertambah lagi 30 Ton, berarti hampir 100 Ton kalau Senin ini tidak dibuka,” terangnya
Sementara itu, aktivis lingkungan Yusri, ikut angkat bicara terkait penumpukan sampah tersebut. Menurutnya, jika pihak terkait tidak menangani sesegera mungkin, akan menimbulkan masalah besar.
Terkait hal itu, Yusri berharap semua pihak, baik itu Pemerintah Daerah, DPRD dan Masyarakat setempat mencari solusi soal TPA yang ada di Dusun Passube Desa Paku Kecamatan Binuang, termasuk Pemerintah Provinsi.
Pemerintah harus bisa memberi hasil kajian lingkungan TPA yang ada. Selain itu Pemerintah Daerah dan DPRD Polman juga mempelajari tuntutan masyarakat Paku.
“Kami berharap DPRD dan pemerintah mempelajari tuntutan masyarakat di Paku,” “Karena masalah sampah adalah masalah kita bersama,” kata Yusri saat dikonfirmasi via WhatsApp.