Unasman Bentuk Pusat Riset Kopi dan Kakao

Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman) bentuk Pusat Riset Kopi dan Kakao ditandai dengan kegiatan launching dan langsung melantik pengurusnya di Auditorium Prof Sahabuddin Unasman, Selasa (5/1/2020).

Focus Group Discussion (FGD) ini pusat riset yang sudah lama di rencanakan dosen Pertanian Unasman dengan tema “Permasalahan Dan Peluang Pengembangan Kopi Dan Kakao Di Sulawesi Barat” dibuka secara resmi Rektor Unasman dilanjut diskusi

Melibatkan Dir. PT Bumi Surya, Ketua APKAI, Dr Arman Amran, PT. Olam, PT. Tana Mas, Lsm Wasiat dan Kepala Desa Kurrak pelaku pengelolah Galery Kopi Kurrak.

Rektor Unasman Chuduriah Sahabuddin mengatakan, Sulawesi Barat salah satu penghasil tertinggi Kopi dan Kakao sehingga para dosen Unasman khususnya Pertanian merasa peduli terhadap pengembangan Kakao dan Kopi.

“Maka hari ini, kami mengundang para stakeholder, para peniliti, para pemerhati khususnya dalam bidang Kakao dan Kopi untuk memberikan masukan kepada kampus. Kira-kira apa yang bisa dilakukan oleh kampus dalam membantu pengembangan Kopi dan Kakao di Sulawesi Barat,” jelas Chuduriah.

Ia juga menyampaikan, itu adalah langkah awal melakukan riset dalam bidang Kakao dan Kopi, semua permasalahan akan diteliti mulai dari proses pembibitan, pengembangan, pengelolaan dan pemasaran. Tidak hanya melibatkan dosen pertanian dan dosen lain tetapi Mahasiswa juga ikut didalamnya.

Ditempat yang sama, pengusaha Kakao asal Luyo, H. Samsul Mahmud mendukung kegiatan riset di Unasman, agar lebih memudahkan pengusaha yang ada di Polewali Mandar lebih bersinergi.

“Saya kira kami sangat mendukung, kalaupun nanti kalau bu rektor bilang kerja sama dengan pengusaha lokal okey… Kami sangat siap! Karena ini untuk kesejahteraan masyarakat kita,” Ucap H. Samsul Mahmud.

Menurutnya, ekonomi yang ada di Polewali Mandar ini kalau tidak ditopang Perkebunan dan Pertanian maka ekonomi tidak akan berjalan maksimal.

“Ini komunitas perkebunan kita, saya kira ini sangat luar biasa. Apalagi ditengah pandemi covid-19 kita biasa biasa saja seperti tidak ada covid karena memang ekonomi kita ditopang oleh pertanian, perkebunan,”Tutupnya.