Untuk Ibu Pertiwi

Ibu Pertiwi
Ilustrasi

Tanah atau bumi dalam Pustaka kuno di identikkan dengan perempuan atau ibu. Karena perempuan memiliki karakter dan kekuatan menghasilkan serta memelihara kehidupan. Dasar pemikiran inilah yang menjadikan kata ibu sebagai personifikasi. Sehingga ada istilah ibu pertiwi.

Sementara sang bapak adalah bapak angkasa atau penguasa langit. Ibu pertiwi adalah tanah air ku, tanah tumpah darah ku. Tempat berlindung ku, tanah yang suci, tanah yang sakti, tempat hutan, gunung, sawah dan lautan serta simpanan kekayaan.

Ibu pertiwi sosok seorang ibu  yang di cintai, tempat untuk berbakti dan mengabdi. Semua warga bangsa Indonesia adalah anaknya, sosok ibu yang selalu membuai, membesarkan anak-anaknya sepenuh hati dan harapan dalam doanya.

Tanah air ku Indonesia ku tercinta akan selalu ku persembahkan kemampuanku untuk mu, menjaga, merawatmu sepenuh hati dan jiwa ragaku, selayaknya engkau memelihara dan membesarkan kami.

Kami anakmu anak bangsa Indonesia, kami bukanlah pahlawan nasional yang bertarung melawan para penjajah terdahulu, yang berjuang dalam kemerdekaan. Namun kami selalu mengingat, menghormati dan mencintai para pahlawan negeri.

Tugas kami sebagai anak bangsa adalah merawat dan menjaga negeri ini, seperti pada harapanmu bahwa `mereka yang ingin mengusap tangisan ibu pertiwi, ingin ibu tersenyum dan bangga adalah anak-anak negeri yang mau mengerti, dan dalam doa mu engkau titipkan agar anak-anakmu hidup dalam keyakinan bahwa Tuhan itu esa. Berlaku mulia dan juga beradab, menjujung tinggi persatuan dalam kedamaian di antaranya, serta menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan.

Kami mengerti dan paham bahwa di pundak anak-anak bangsa lah, kejayaan negeri ini di titipkan.

Ibu pertiwi tempat berpijak ini sungguh benar-benar mulia hatinya, yang dapat bersedih hati, bersusah hati, berlinangan air mata, merintih dan berdoa serta bergembira hanya untuk memberikan kita segenap kehidupan, cinta dan kasih sayang abadi yang tak akan lekang oleh waktu.

Sebagai anak bangsa apa yang bisa kita baktikan ???

Mencintai dan percaya akan keyakinan kita kepada Tuhan adalah bentuk bakti kita terhadap ibu pertiwi. Tuhan menciptakan kita dengan berbagai kelebihan dan kemampuan. Tuhan memberikan kita segalanya, selanjutnya kita yang menciptakan manfaat terhadap diri kita agar kelebihan dan kemampuan yang kita miliki dapat berguna untuk negeri.

Sebagai anak bangsa yang amanah pertama kita harus mendapatkan pendidikan dan penghidupan yang layak, agar kita bisa belajar dan mendapatkan pengetahuan sebagai bekal masa depan kelak untuk membangun negeri yang sejahtera, maka harus kita mulai dengan `Belajar`, seperti yang tertuang dalam Undang-undang Dasar bahwa ‘memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan’.

Kemarin kita belajar bagaimana cara menjaga dan merawat bumi pertiwi, mempertahankan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, melestarikan lingkungan hidup negeri tercinta, serta menjaga perdamaian dan ketentraman bangsa Indonesia nantinya.

Hari ini kita persembahkan pengetahuan, gagasan, prinsip, nilai dan kejujuran sebagai kunci dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kelak kita akan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Seperti dalam lirik lagu janji kita kepada ibu pertiwi

Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami

Besar harapan untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Tak ada mimpi yang terwujud tanpa usaha, mimpi yang besar harus di imbangi dengan usaha dan modal yang besar. Yakin dan percaya bahwa ada banyak anak-anak bangsa yang berusaha dan berdoa untuk kesejahteraan negeri tercinta kita. Ibu pertiwi tidak akan pernah meninggalkan anak cucu bangsa. Karena ibu pertiwi, akan selalu memiliki mimpi dan harapan untuk masa depan bangsa. Serta, akan selalu tersenyum untuk anak cucu bangsa.[*]

Penulis: Dian Hardianti*