Tonyaman | Sebagai seorang nelayan, kerap menjadi profesi yang mendatangkan banyak uang hingga jutaan rupiah. Hal ini yang dirasakan Papa Ipa (52) sapaan warga desa Tonyaman, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar. Ia mengaku, berpenghasilan hingga puluhan juta rupiah per bulan dari hasil tangkapan ikannya.
Berlayar selama 15 hari untuk menangkap ikan dengan melintasi lautan bebas hingga ke beberapa daerah seperti Mamuju dan Parepare. Bahkan, ia mengaku pernah berlayar hingga ke pulau Kalimantan, bersama 8 teman nya. Dari hasil tangkapannya, Papa Ipa berpenghasilan Rp 35 juta per bulannya.
Namun, dari penghasilannya yang hingga puluhan juta rupiah itu, terhitung masih penghasilan kotor. Ia harus mengeluarkan ongkos kapal dan kebutuhan lainnya dalam melakukan pelayaran yang juga mencapai puluhan juta rupiah.
“Pengasilan saya sekitar 35 juta perbulan, itu pun pengeluaran hampir sama karena ongkos 2 kali keluar itu ada 20 juta termasuk biaya kapal”. ujarnya kepada kontributor pattae.com, Minggu 10/11/2019.
Pekerjaan sebagai nelayan, telah ia lakoni selama 20 tahun lamanya. Dari hasil berlayar melintasi lautan, terkadang bertaruh nyawa menghadapi ganas nya ombak, semuanya itu demi menafkahi keluarganya. Berpengasilan puluhan juta rupiah tidak menjamin dapat menjawab kebutuhan hidup keluarga-nya. ia mengaku, penghasilan dan pengeluaran-nya tidak jauh berbeda.
Menurut pengakuan salah satu warga, saat Papa Ipa ingin berlayar, dia kerap mengajak 8 orang teman nya yang juga berprofesi sebagai nelayan. Keseharian-nya di mata warga setempat, Papa Ipa dikenal sebagai orang yang dermawan, dan sering berbagi rezeki.
“Kadang jika nelayan lagi banyak rezeki, dia (Papa Ipa) bagi ke masyarakat sekitar”. ungkap Muhammad Azlan Rahman
Lanjutnya bercerita tentang sang penakluk lautan. Sepulang dari berlayar, Papa Ipa membawa hasil tangkapan-nya ke pasar untuk di perjual belikan kepada para pelanggan. dilain sisi, warga setempat berharap, para nelayan itu menjual ikan hasil tangkapannya
“Alangkah bagusnya kalau nelayan menjual ikan-ikan nya disini, tidak dibawa kepasar lagi agar, masyarakat juga bisa dapat ikan yang segar”. Tambah Azlan. [pattae.com]
Kontributor: Lis*