Berharap bantuan sebesar Rp500 ribu dari Bantuan Langsung Tunai (BLT) di terima secara penuh. Namun hal itu tak sesuai harapan 203 warga Desa Barumbung, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar saat menerima BLT, Minggu (11/9/2022) lalu.
Alih-alih mendapat Rp500 ribu secara penuh. Warga penerima BLT justru di wajibkan belanja sebesar Rp300 ribu di e-Warung pilihan pendamping PKH. Hal itu pun di keluhkan warga.
Salah satu penerima BLT asal Desa Barumbung saat di konfirmasi melalui saluran telepon menuturkan, ia dan penerima bantuan lainnya, di arahkan berbelanja ke warung yang telah di tentukan.
“Katanya itu warung yang terdaftar, lokasinya di Kelurahan Matakali” ucap warga yang enggan identitasnya di publis, Selasa (13/9/2022).
Hal yang paling ia keluhkan adalah, harga beras di tempat yang telah di tentukan pendamping PKH. Justru lebih mahal di banding dengan tempatnya berbelanja.
“Kalau beli beras di tempat lain itu harganya Rp 90 ribu. Sementara di warung yang di tunjukkan itu, kita beli Rp 100 ribu” ujarnya.
Setelah menghabiskan Rp300 ribu, para penerima manfaat menyetor nota belanjanya ke pendamping sebagai bukti telah berbelanja di warung tersebut.
Terkait itu, Sekertaris Desa Barumbung Mirawati, membenarkan hal tersebut. Para penerima bantuan harus membelanjakan uang BLT nya sebesar Rp300 ribu ke e-Warung yang telah di tentukan.
“Tidak boleh beli di tempat lain kecuali warung yang sudah di tunjuk pendamping sosial sampai uang BLT-nya habis. Penerima itu terima uang tunai Rp500 ribu,” ungkapnya saat di telepon.
Masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM) diketahui mendapat bantuan uang sebesar Rp500 ribu, dengan rincian, Rp300 ribu dari BLT BBM dan Rp200 ribu BLT Sembako.[*]