Sesegar udara pagi, dingin masih menyelimuti, Sang Fajar memantik ragaku, setangkai dua tangkai, jemari memetik bunga, tepat di taman halaman rumah, senin, (24/08/2020).
Jiwa-jiwa duka berbalut semangat, aksi para wartawan dan jurnalis Polman, teruntuk almarhum, sang jurnalis Demas Laira, wartawan dari media Kabardaerah.com dan Sulawesion.com, bertugas di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.
Almarhum berpulang ke Pangkuan Maha Takdir (20/08/2020) lalu. Aku begitu terkesima menyaksikan tali solidaritas sesama jurnalis, para wartawan Polman dan jurnalis senior pun turut andil berbaur dalam massa aksi.
Beberapa pekan terakhir ini media sosial, marak menaikkan berita kematian Demas Laira, nyawa terenggut dengan cara tragis. 21 tusukan tentu ini membuat duka mendalam, terlepas kasus apa yang menjadi motif pembunuhan, ah naluri kemanusiaan tak bisa menerima.
Bung Demas Laira, aku tak mengenalmu begitu dekat, bahkan tidak pernah bertatap muka denganmu. Aku mengenal lewat beranda media sosial, menjejaki akun facebook, Demas Laira Penulis. Ini pun kutelisik sehari setelah berita kematianmu, ramai berhamburan di media sosial.
Aku membaca tulisan artikelmu, di portal online Sulawesion.com, tertanggal 16 agustus 2020, almarhum menshare di akun FB, menguak berita tentang jalan di Desa Palongaan dan Batuparigi Dibiarkan Rusak Parah.
Beberapa tulisan artikelmu cukup meyakinkan aku, kau jurnalis yang cukup berani menguak realitas. Dedikasi sebagai wartawan terlihat dari beberapa tulisan, aku sempat berselancar di lorong-lorong kata, berita-berita yang kau tulis.
Benakku bertanya-tanya apa motif pelaku, sehingga merenggut nyawa bang Demas Laira, begitu sadisnya oknum tersebut, desas-desuspun memenuhi lubang telingaku.
Aku pun tak berani memastikan, apatah lagi berandai-andai tentang kasus yang menimpamu, sehingga nyawa melayang. Turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya, keluarga besarmu pasti memendam luka, kesedihan yang begitu berat.
Sang Jurnalis Teladan dan Sahabat Istimewa
Hari ini tepat (24/08/2020) kawan-kawan wartawan dan Jurnalis Polman aksi, kawanku yang juga jurnalis, Rahmayani Kamaruddin dari media Pojokcelebes.com, memesan bunga pagi-pagi, akupun dengan sigap memetiknya untuk perangkat aksi solidaritas.
Aku memetikkan bunga dengan beragam jenis, satu kantong kresek berwarna hitam. Tak terasa sudah penuh, aku pun segera mengabari kawanku. Rahmayani Kamaruddin, yang sudah dari kemarin, sibuk melingkar susun strategi aksi, bersama kawan-kawan persnya.
Selang beberapa menit kemudian, kawanku Rahmayani Kamaruddin pun tiba, dengan menggunakan kostum hitam, kuserahkan sekantong bunga. Dress code nampak terlihat rasa duka.
Rahma pun berlalu di depanku dengan menggunakan kuda besinya, kulihat lipatan spanduk untuk aksi tergantung di depannya, jilbab merah dia kenakan, selaras dengan warna lipstik dibibirnya, yang merah merekah.
Bertajuk “Aksi Solidaritas Selamat Jalan Jurnalis Demas Laira”. Para wartawan dan jurnalis di Polman turun ke jalan, beranda media sosialku dipenuhi dokumentasi, berupa siaran langsung, video dan foto-foto.
Berkoar-koar massa aksi bergantian memegang megaphone, teriak menuntut penegak hukum, usut tuntas kematian mengenaskan Demas Laira, oknum segera ditangkap.
Teriakkan panji-panji, tegakkan keadilan. Berdasar pada UUD Kemerdekaan Pers dan UUD Pokok PERS No. 40 Tahun 1999, dimana para pekerja pers atau media, dalam menjalankan tugas itu dilindungi oleh UUD bahkan di Indonesia kedudukan PERS itu sebagai pilar.
Aku mendapat kiriman tuntutan poin, dari para wartawan dan LSM, serta masyarakat di Kabupaten Polewali Mandar, mereka turun ke jalan menyuarakan jeritan hati.
Baca juga: Aksi Peduli Jurnalis, Kutuk Tindakan Pembunuhan Demas Laira di Mamuju
Beberapa tuntutan aksi mereka yaitu, pertama meminta kepada aparat kepolisian, untuk mengusut tuntas pelaku pembunuhan terhadap jurnalis Demas Laira, di Mamuju Tengah.
Kedua segera menangkap pelaku dan hukum seberat-beratnya, ketiga; meminta Kapolres Mamuju Tengah dan juga Kapolda Sulbar, agar segera membentuk tim khusus dalam menyelesaikan kasus ini, Jika tidak kami akan turun lagi dengan Massa yang lebih banyak lagi. Intinya tegakkan keadilan bagi almarhum Demas Laira.
Baca Juga: Terjadi Pembunuhan Jurnalis di Mateng, Wartawan Polman Rapatkan Barisan
Selamat jalan bung Demas Laira, jejakmu abadi dalam karya tulismu. Wahai sang jurnalis meski aku tak mengenalmu, tulus kupersembahkan dalam wangi do’aku. Semoga segala kebaikan semasa hidupmu, memberi jalan terang mengecup Maha Cinta, Maha Tunggal lebih menyayangimu.