Warga Desa Batetangnga Dihantui Wabah Penyakit Demam Berdarah

Penyakit demam berdarah menghantui warga Desa Batetangnga
Gambar ilustrasi

PaTTaE.com | Warga Batetangnga dihantui adanya wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerang sejumlah anak-anak di Desa Batetangnga beberapa hari terakhir.

Dalam sepekan terakhir, warga Desa Batetangnga diresahkan dengan mewabahnya virus DBD yang telah menelan 1 Korban jiwa bernama Alamsyah(11). Beberapa korban lainnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Polewali Mandar.

Seperti diketahui, DBD merupakan virus yang menyebabkan Demam yang ditularkan melalui Nyamuk Aedes Aegyfti. Demam Dengue ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan Tulang terasah patah. Sejumlah gejala dari demam Dengue adalah sakit Kepala, Kulit kemerahan yang tampak seperti Campak, dan nyeri Otot dan persendian.

Penyakit demam berdarah menghantui warga Desa Batetangnga
Gambar ilustrasi

Tercatat, ada sekitar 7 orang usia anak-anak terindikasi terserang virus tersebut dan terus bertambah. Hal ini yang membuat warga Batetangnga resah, dan mengadukan kejadian ini ke Dinas Kesehatan Kab. Polman. Namun, karena Keterbatasan Obat dan biaya operasiaonal, penanganan Dari Dinkes dengan Fogging di Desa Batetangnga kurang maksimal.

Hanya ada tiga titik yang telah mendapatkan Fogging dari Dinkes, sedangkan masih banyak titik yang harus difogging di desa yang dikenal dengan desa wisata ini.

”Baru tiga yang diFogging, tapi karena Stok obat terbatas dan kalau masyarakat siap Swadanya Pembeli bahan bakar dan biaya makan minumnya operator akan dilakukan kembali”. Tutur Juliani, aktivis perlindungan anak saat dikonfirmasi perihal pembicaraannya dengan Pihak Dinas Kesehatan, Selasa 26/11/2018.

Sejak adanya korban jiwa yang disebabkan virus Dengue ini, sebagian warga Batetangnga melakukan antisipasi agar penyakit demam berdarah ini tidak menyebar, dan menambah korban.

“sejak ada yang meninggal, Aktifitas siang dan malam di rumah kami kebanyakan memakai kelambu, kususnya anak kami yang baru berumur 5 tahun bahkan bahkan Makan dan nonton kami selalu memakaikan kelambu”. Ungkap Sukri, salah satu warga Batetangnga.

Merasa di hantui dengan Nyamuk pembawa virus demam berdarah, sejumlah warga Batetangnga berinisiatif menggalang dana untuk penyediaan alat Fogging. Selain itu, warga juga melakukan kerja bakti, mengantisipasi adanya jentik Nyamuk jenis Aedes Aegyfti. (Casper)*