Warga di Area TPA Kembali Merasa Dikhianati Pemda Polman Terkait Sampah

Dikhianati Pemda Polman
Aksi Blokade Warga Paku Saat Pemda Polman Bawa 20 Mobil bermuatan Sampah ke Lokasi TPA

Warga Paku menolak keras Armada angkutan sampah masuk ke TPA dengan alasan merasa dikhianati Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar. Mereka menilai Pemkkab Polman tidak menjalankan apa yang menjadi kesepakatan musyawarah.

“Yang mendasari warga tetap menolak keras karena bahasa pemerintah kemarin itu sampah yang akan dikelola di Pusat Daur Ulang (PDU) itu adalah sampah yang sudah ada di TPA,” ungkap Syarif salah satu warga Paku.

Ternyata, lanjut Syaruf mengatakan, pihak Pemerintah malah mengangkut sampah baru ke lokasi TPA dan mengingkari apa yang telah sebelumnya pemerintah sampaikan ke warga.

Karena itu, katanya, masyarakat tak tinggal diam dan melakukan aksi blokade mobil bermuatan sampah masuk ke lokasi TPA.

Tak sampai disitu, warga juga mengaku telah mendapat dampak negatif dari tidak adanya pengelolaan TPA dalam jangaka waktu yang lama. Mulai dari bau, pencemaran lingkungan, serangga (lalat), kerusakan lahan produktif dari limbah.

Lanjut, kata warga awalnya TPA ini disebutkan sebagai tempat pemrosesan akhir dan banyak hal yang dijanjikan pemerintah pada waktu itu diantaranya menghasilkan gas dan pupuk organik.

“Ternyata 10 tahun lamanya beroperasi, janji hanya janji. Warga merasa tersiksa siang hari harus tidur dengan kelambu lantaran banyak lalat. Hasil pertanian gagal lantaran limbah dan tikus, menghirup udara busuk dan banyak dampak lainnya,” jelasnya.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Polman Agusniah Hasan Sulur menjelaskan, mesin sampah yang ada saat ini itu hanya bisa mengelola sampah baru.

Sementara sampah yang ada di TPA saat ini sudah 2 tahun lamanya dan itu tidak bisa dikelola mesin.

Menurutnya, ini langkah awal yang ingin di sosialisasikan ke warga bahwa, pusat daur ulang ini benar-benar bernilai ekonomi tapi masyarakat terus menolak.

“Kami hadir sekarang ini ingin menyelesaikan persoalan karena kami tidak bisa apa-apa karena TPA Binuang ini masih tercatat dan harus kita maksimalkan didalam pengelolaan,” tuturnya.[*]