Sulfa Raeni
Banjir yang melanda kawasan lingkungan Salurebong Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar setelah diguyur hujan sejak Sabtu (21/12/2024) lalu. Setidaknya terdapat 50 Kepala Keluarga (KK) kesulitan air bersih dan pasokan kebutuhan dasar atas dampak banjit tersebut.
Warga yang terdampak banjir itu pun mengeluhkan belum adanya penanganan atau bantuan air bersih dan obat-obatan bagi korban banjir.
“Kami benar-benar membutuhkan air bersih karena sumur sudah tidak bisa digunakan. Airnya tercemar banjir,” ujar Arni Ambas, salah satu warga setempat, Sabtu (23/12/2024).
Tak hanya itu, banjir juga memicu masalah kesehatan di kalangan warga, khususnya anak-anak. Banyak dari mereka mulai mengalami gatal-gatal akibat kontak dengan air banjir.
“Anak-anak sudah banyak yang kena gatal-gatal. Kami khawatir penyakit ini akan menyebar lebih luas kalau tidak ada penanganan cepat,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada bantuan dari pihak pemerintah atau lembaga terkait. Warga berharap segera ada distribusi air bersih, obat-obatan, dan kebutuhan mendesak lainnya.
Meski air mulai surut di beberapa titik, sejumlah kawasan masih tergenang dengan ketinggian bervariasi.
Arni mengungkapkan bahwa hingga saat ini warga belum menerima bantuan, terutama air bersih dan kebutuhan pokok. “Belum ada bantuan dari pemerintah, baik air minum maupun kebutuhan lainnya,” ujarnya.
Banjir yang terjadi ini membuat sebagian warga terpaksa mengungsi ke rumah tetangga yang lebih aman, sementara sebagian lainnya memilih bertahan di rumah masing-masing.
“Kalau mengungsi, paling hanya ke rumah warga sekitar yang lebih tinggi,” tambah Arni.
Warga mendesak pemerintah segera turun tangan untuk memberikan bantuan, terutama air bersih dan kebutuhan darurat, Hingga berita ini diturunkan.[*]
