Menanggapi insiden jenazah warga di tandu sejauh 5 Km dari Puskesmas Campalagian ke rumah duka. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Polewali Mandar geruduk Kantor Dinkes Polman, Selasa (20/9/2022).
Kejadian tersebut sangat di sayangkan pihak mahasiswa, lantaran Dinkes Polman tak menyediakan mobil pengangkut jenazah di Puskesmas Campalagian. Sehingga warga harus membawa jenazah keluarganya dengan cara di tandu.
Mahasiswa pun mempertanyakan alokasi anggaran ke Dinkes Polman yang tak sanggup menyediakan mobil pengangkut jenazah ke tiap Puskesmas. Agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Selain itu, mereka juga meminta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polman mencopot Kepala Puskemas Campalagian, sekaligus mengevaluasi kinerja Dinas Kesehatan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Polman dr Sri yang menerima massa mahasiswa menyampaikan, penyediaan mobil Ambulance pengangkut jenazah di tiap Puskesmas yang ada di Kabupaten Polman, itu tidak ada. Yang ada, kata Sri, adalah ambulance rujukan.
Kejadian Minggu (18/9) kemarin, lanjut Sri, mengatakan, terdapat juga pasien yang urgent untuk segera di rujuk ke RSUD. Sehingga tak dapat di gunakan keluarga almarhum.
“Kronologisnya kemarin itu, pihak Puskesmas bukannya tidak mau tapi di saat bersamaan ada juga pasien yang urgent di rujuk ke rumah sakit,” terang dr. Sri.
Tak hanya itu, ia juga menuturkan Kepala puskesmas Campalagian sudah berupaya dan meminta kepada keluarga almarhum untuk bersabar. Namun pihak keluarga mengambil inisiatif untuk menandu pulang jenazah.
“Kepala Puskesmas sudah berupaya menghubungi kepala desa, pak lurah dan menelpon ambulance religi untuk meminta bantuan untuk pasien yang meninggal. Namun kebetulan satu pasien yang di rawat di Puskesmas dalam kondisi harus di rujuk ke RSUD karena urgent,” lanjutnya.
Kejadian jenazah di tandu sejauh 5 Km merupakan warga Desa Laliko Kecamatan Campalagian pada Minggu (18/9/2022) Sore.[*]