Reses di Tiga Desa,...

Polewali Mandar Ketua DPRD Polewali Mandar (Polman) Fahry Fadly menggelar reses tahap ketiga Masa...

MJF Gelar Polman Offroad...

Polewali Mandar Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Polewali Mandar (Polman) ke-66, komunitas Mandar...

Ajbar Bantu Nelayan di...

Polewali Mandar Anggota DPR RI Komisi IV bidang Pertanian, Kelautan, dan Perikanan, Ajbar...

Polres Polman Gelar Rekonstruksi...

Polewali Mandar Kepolisian Polres Polewali Mandar menggelar rekonstruksi kasus tindak pidana penganiayaan dengan senjata...
HomeBerita TerkiniJembatan Tapua Tak...

Jembatan Tapua Tak Kunjung Dibangun, DPRD Sulbar Desak Pemerintah Segera Bertindak

Jembatan penghubung di Desa Tapua, Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, hanyut diterjang banjir bandang pada 22 Mei 2025 lalu. Sudah tujuh bulan berlalu, namun hingga hari ini warga masih bergantung pada rakit bambu sebagai satu-satunya sarana penyeberangan.

Rakit tersebut dibangun secara gotong royong oleh anggota Kodim 1402/Polman bersama masyarakat beberapa hari setelah jembatan utama hilang diterjang arus. Meski membantu aktivitas sehari-hari, kondisi rakit dinilai jauh dari kata aman, terutama bagi anak-anak sekolah yang harus menyeberang setiap pagi.

Melihat kondisi itu, Anggota DPRD Sulawesi Barat, Irfan Pahri, angkat bicara. Ia menegaskan bahwa jembatan Tapua harus segera menjadi prioritas pembangunan karena menjadi akses vital bagi pendidikan dan roda ekonomi masyarakat.

“Kami sangat berharap jembatan di Desa Tapua bisa masuk dalam rencana pembangunan 300 ribu jembatan yang dicanangkan pemerintah pusat. Ini sesuai janji Presiden. Keselamatan anak-anak sekolah dan masyarakat di Tapua harus menjadi prioritas,” ujar Irfan Pahri.

Menurutnya, penantian warga sudah terlalu panjang. Infrastruktur dasar seperti jembatan tidak boleh dibiarkan dalam kondisi darurat selama berbulan-bulan.

“Rakit bambu itu hanya solusi sementara. Pemerintah daerah dan pusat harus bergerak cepat. Jangan sampai terjadi hal yang tidak kita inginkan,” tegasnya.

Sementara itu, warga Tapua berharap pembangunan jembatan segera direalisasikan. Rakit bambu yang mereka gunakan mulai sering rusak akibat arus sungai yang kuat, sehingga mengganggu aktivitas sekolah, pengangkutan hasil kebun, hingga suplai kebutuhan pokok.

Pemerintah desa dan masyarakat setempat menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung proses pembangunan kapan pun pemerintah provinsi maupun pusat menetapkan jadwal pengerjaan.[*]

Get notified whenever we post something new!

spot_img

Kirim Tulisan Anda

Bagi anda yang ingin tulisan nya dipublis di laman pattae.com, silahkan kirim ->

Continue reading

Reses di Tiga Desa, Ketua DPRD Tanggapi Keluhan BPJS, PKH, & Infrastruktur

Polewali Mandar Ketua DPRD Polewali Mandar (Polman) Fahry Fadly menggelar reses tahap ketiga Masa Persidangan Pertama Tahun 2025 di tiga titik wilayah Dapil Luyo, yakni Desa Mambu, Desa Luyo, dan Desa Pussui, pada 1–5 November 2025. Fahry menyampaikan terima kasih kepada...

Ajbar Bantu Nelayan di Polewali Mandar Alat Tangkap Ikan

Polewali Mandar Anggota DPR RI Komisi IV bidang Pertanian, Kelautan, dan Perikanan, Ajbar Abdul Kadir, kembali menyalurkan bantuan alat tangkap kepada dua kelompok nelayan di Dusun Garassi, Desa Nepo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar. Dua kelompok penerima bantuan tersebut masing-masing...

Dukungan Senator Jufri untuk Pelajar Polewali di LCC MPR RI

Senator asal Sulawesi Barat, Jufri Mahmud, memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada siswa-siswi SMAN 3 Polewali yang berhasil terpilih sebagai perwakilan Provinsi Sulawesi Barat dalam Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar MPR RI 2025 yang digelar di Jakarta. Pertemuan antara...

Enjoy exclusive access to all of our content

Get an online subscription and you can unlock any article you come across.