Apa Itu AI (Artificial Intelligenc) atau Kecerdasan Buatan

Apa Itu AI
Ilustrasi

Mungkin tak asing, namun masih banyak orang yang mungkin termasuk anda, belum mengenal apa itu AI ? bangaimana peranannya dalam kehidupan manusia dan sebagainya.

Pada artikel kali ini, akan sedikit mengupas tentang apa itu AI dan jenis-jenisnya yang mungkin sudah anda pergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Yok..! simak ulasannya singkatnya.

AI merupakan singkatan dari Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan yang meniru kecerdasan manusia secara komputerisasi.

Kecerdasan buatan berbasis komputer ini dapat melakukan tugas-tugas seperti layaknya manusia seperti, pemahaman bahasa, pengambilan keputusan, belajar dari pengalaman, dan beradaptasi dengan situasi yang berubah.

Adapun implementasi AI dalam perkembangannya meliputi beberapa aspek machine learning (pembelajaran mesin), neural networks (jaringan saraf), dan banyak lagi.

Berikut bebrapa jenis AI yang banyak orang gunakan sebagai alat bantu dalam menyelesaikan beberapa hal.

  1. Weak: Jenis kecerdasan buatan satu ini terpogram untuk menyelesaikan tugas spesifik tertentu tanpa memiliki pemahaman atau kesadaran yang lebih luas. Contoh dari jenis AI lemah ini yaitu chatbot, asisten suara, dan mobil otonom.
  2. Strong: merupakan kecerdasan buatan yang berkemampuan untuk memahami, belajar, dan berpikir layaknya manusia. AI kuat belum sepenuhnya terwujud dan masih dalam tahapan pengembangan.
  3. Superintelligent: Jenis AI terakhir ini merupakan konsep hipotetis yang mana dalam tahapannya telah mencapai tingkat kecerdasan yang jauh melebihi kecerdasan manusia. Hal itu mungkin memiliki dampak yang signifikan pada masyarakat dan budaya.

Simpulannya, Artificial Intelligenc memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai bidang. Termasuk dalam bidang pengolahan bahasa alami, pengenalan gambar, kendaraan otonom, analisis data, kesehatan, dan lainnya.

Namun, perlu juga kita ketahui, selain memiliki manfaat bagi perkembangan teknologi informasi. Penggunaan Artificial Intelligenc juga dapat menimbulkan risiko keamanan dan privasi data.

Data yang dikumpulkan dan digunakan oleh sistem dapat rentan terhadap serangan atau penyalahgunaan.

Selain itu, kemampuanya untuk mengotomatisasi tugas-tugas juga dapat mengancam manusia kehilangan pekerjaan.

Pekerjaan sederhana dan berulang dapat tergantikan oleh sistem. Sehingga, mempengaruhi kurangnya lapangan pekerjaan bagi manusia itu sendiri.[*]