Puisi: Menyongsong Toga

menyongsong toga
Ilustrasi

Menyongsong Toga

Tak sampai hati kusingkap kabar
padamu Ibu
bahwa aku hampir saja menyerah di belantara ini
ketika kawanku berlenggak elok
menyongsong toga
dari buku-buku yang tak dibacanya

Bahkan aku jatuh sakit
mengumpulkan referensi keringat 
demi keringat
tuk mengerti harkat
dan makna dari kata 
MAHASISWA

Kutulis besar besar di buku catatan kuliah
Man Jadda Wa Jada!
Siapa yang bersungguh-sungguh
pasti akan berhasil!
Namun aku terseok-seok
Jadi pelanggan rumah sakit

Semangat terkikis
Aku semakin kosong, Ibu..
tidak hanya sekali dua kali aku meringkuk
sebagai tahanan rumah
berkedok pasien rawat jalan

Tapi salahkan siapa, Ibu?
Bila ujian hanya bagi yang mampu
Bila Tuhan lebih rindu aku
daripada aku merindukan toga
penawar lelahmu

Jangan salahkan siapa-siapa, Bu
kalau aku dibelit aturan kampus
yang berubah lagi liriknya 
tahun ini
menahanku lebih-lebih.

Makassar, 25 Februari 2016