Berkah Hari Ke 4 Ramadhan: Tentang Ikhlas

Ikhlas
Gambar Ilustrasi: Ikhlas

Oleh: H. Adnan Nota

Ungkapan “semata-mata karena Allah SWT.” didalamnya terkandung tiga dimensi penghambaan yaitu niatnya benar karena Allah (shalih Al niyyat), sesuai tata caranya (shalih Al kaifiyyat), dan tujuannya untuk mencari ridha Allah SWT. (shalih Al ghayat). Bukan karena suatu pujian, sanjungan, apresiasi, dan balasan dari selain Allah SWT.

Keikhlasan diatas ter-gambar dalam diri orang-orang yang berpuasa, karena ibadah ini tidak memiliki ciri fisik seperti shalat yang dapat dilihat dan didengar bacaannya. Haji dan umrah yang dapat dilihat ritual bahkan pakaiannya (pakaian haji budaya Indonesia). Zakat yang dapat dilihat dari jumlah dan bendanya, dan sebagainya.

Semua itu, dapat menimbulkan keriya’an dan kesombongan bagi orang yang tidak sabar dan selalu ingin dipuji walau urusan ibadah, tetapi dalam ibadah puasa tidak ada ciri fisik yang dapat dipertontonkan dan tidak ada cirri fisik yang dapat disombongkan.

Puasa dilaksanakan semata hanya bentuk penghambaan kepada Allah untuk mendapatkan ke ridaan-Nya Allah berfirman dalam Hadits Qudsi:

كل عمل ابن آدم له إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به 

“Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa, sebab ia hanyalah untukku dan Akulah yang akan memberikan ganjaran padanya secara langsung.” (HR Bukhari).

Menurut Imam Al Ghazali, peringkat ikhlas itu ada tiga:

  1. Ikhlas awam yakni yang dalam beribadah kepada Allah karena dilandasi perasaan takut kepada siksa-Nya dan masih mengharapkan pahala dari-Nya.
  2. Ikhlas khawas, ialah beribadah kepada Allah karena di motivasi oleh harapan agar menjadi hamba yang lebih dekat dengan-Nya dan dengan kedekatannya kelak ia mendapatkan “sesuatu” dari-Nya.
  3. Ikhlas khawas Al khawas adalah ikhlas dalam beribadah kepada Allah karena atas kesadaran yang tulus dan ke insyafan yang mendalam bahwa segala sesuatu yang ada adalah milik Allah dan hanya Dia-lah Tuhan yang Maha Segala-galanya.

Ikhlas, jika dalam lisan adalah kata yang begitu mudah untuk terucapkan, namun sulit untuk dilaksanakan. Karena ikhlas itu hakikatnya adalah urusan hati. Ikhlas adalah suatu bentuk kerelaan hati yang didalamnya tidak adanya penyakit hati, seperti riya’, iri, dengki, dendam dan berbagai sifat tercela seperti takabur, sombong dan munafik. Dan itulah hakekat puasa mari menjaga keikhlasan itulah berkah ramadhan. Semoga…!

Majene, 9 Mei 2019 / 4 Ramadan 1440 H