Tim Redaksi
Daun tanaman rambat biasanya banyak difungsikan sebagai bahan penyejuk ruangan, atau penghias dinding rumah. Daun-nya yang begitu rimbun dan menjalar, membuat tanaman ini menjadi solusi jitu mendekorasi halaman rumah menjadi sejuk.
Rambat tanah atau tanaman menjalar ini, selain dijadikan sebagai dekorasi rumah hunian yang membuat sejuk, daun-nya juga biasa dijadikan sebagai bahan pengobatan tradisional.
Banyak jenis tanaman rambat tanah digunakan sebagai tumbuhan hias pada dinding-dinding rumah. Namun, berbeda dengan masyarakat Pattae. Mereka menjadikan daun Tanaman rambat ini sebagai pengobatan tradisional.
Masyarakat Pattae, khususnya yang bermukim di Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar. Mereka Menjadikan daun tanaman rambat tanah sebagai bahan pengobatan menghilangkan rasa pahit pada mulut.
Daun rambat yang mereka jadikan sebagai bahan pengobatan, disebutnya sebagai tanaman Bukkang-bukkang.
Mereka menggunakan daun Bukkang-bukkang sebagai bahan pengobatan saat mengalami gangguan kesehatan seperti rasa pahit pada mulut karena terserang penyakit (baca: penyebab mulut terasa pahit), dan saat kepala terasa oleng.
Masyarakat etnis Pattae menggunakan berbagai macam jenis dedaunan sebagai bahan pengobatan seperti daun Sarri Baru (Balakacida), daun tanaman Gelinggang, serta daun Kedondong, serta Beluntas, dan masih banyak jenis daun lainnya.
Tips Pengobatan Menggunakan Daun Bukkang-bukkang
Menggunakan daun tanaman rambat (Bukkang-bukkang) sebagai bahan pengobatan tentu membutuhkan racikan yang pas agar berkhasiat. Berikut langkah-langkah untuk meracik-nya
Langkah pertama, tentunya menyediakan daun Bukkang-bukkang terlebih dahulu sebagai bahan dasar sebanyak satu genggam tangan orang dewasa setiap satu kali pengobatan.
Langkah kedua, daun tumbuhan rambat yang telah disediakan tersebut, kemudian di remas dengan air hangat hingga setengah halus. Setelah itu, lalu di letakkan diatas kepala hingga daun tersebut mengering.
Langkah ketiga, jika daun yang diletakkan diatas kepala sebagai bentuk pengobatan sudah mengering. Namun, belum sembuh juga, ulangi meracik kembali dengan langkah-langkah diatas. Begitu seterusnya hingga rasa oleng, dan mulut pahit sembuh total.
Tips lain yang biasa dilakukan masyarakat Pattae dalam proses pengobatan rasa pahit pada mulut dan kepala oleng, daun rambat tersebut di rebus lalu air nya di minum.
Begitulah cara masyarakat Pattae dalam mengobati rasa oleng pada kepala dan mulut terasa pahit. Jika pembaca tertarik mencobanya, maka silahkan mencobanya.
Oh, iya.! Kebiasaan masyarakat Pattae ini sudah berlangsung sejak lama dan dipercaya berkhasiat untuk mengobati rasa oleng pada kepala dan saat mulut terasa pahit.
Jika ragu-ragu, sebaiknya periksa segera ke dokter atau puskesmas terdekat karena rasa pahit pada mulut itu mengindikasikan kita sedang diserang penyakit.
Ciri Daun Tanaman Rambat (Bukkang-bukkang)
Ciri-ciri tanaman ini biasanya membutuhkan tumbuhan lain (pohon atau tiang) demi bertahan hidup. Ia selalu menjalar dan mencari posisi terbaik untuk mendapatkan cahaya matahari.
Tanaman rambat ini tumbuh di hutan dan memiliki struktur batang yang lemah. Karena batangnya yang lemah, dirinya mengembangkan organ khusus, seperti sulur, duri, serta akar udara untuk bertahan hidup.
Ciri-ciri tumbuhan rambat yang daun-nya di pergunakan untuk pengobatan tradisional, sama seperti tanaman rambat lainnya. Hanya saja, tanaman rambat yang masyarakat Pattae sebut sebagai Bukkang-bukkang ini, memiliki daun yang berbeda.
Daun Bukkang-bukkang berbentuk seperti bintang dan apabila di pegang terasa kasar dan memiliki batang yang berbulu hingga ke daun. Ia juga memiliki bunga berwarna kuning.
Jenis tanaman ini sangat mudah didapatkan. Biasanya ia merambat ke pohon lain, batang tumbuhan ini biasa juga dijadikan sebagai bahan pengikat.
Demikian penjelasan tentang khasiat daun tanaman rambat untuk kesehatan versi masyarakat Pattae. Ikuti terus website kami yang membahas seputar pengobatan tradisional.[pattae.com]
Penulis: Bustamin (TaTo)*
