Di Langit Bajoe, Merah Putih Masih Berkibar

Di Langit Bajoe Merah Putih Masih Berkibar
Upacara 17 Agustus diatas laut Bajoe. Foto: Karmila

Sepeda laut dikayuh, perahu digayung menuju lokasi upacara di tengah laut, para peserta upacara gabungan komunitas literasi Polman, dan KKN tematik UNM Makassar, yang kebetulan berposko di Dusun Bajoe pun turut andil, dalam kegiatan kolaborasi, menyemarakkan Dirgahayu HUT RI 76.

Ada pun komunitas yang terlibat adalah Komunitas Bajoe Maju (Baju) selaku tuan rumah. Lattang Literasi Kunyi, Rumah Baca Inspirasi, Wanua Sulolipu. Bola Literasi Nusantara (Blantara), dan sponsor utama adalah sepeda laut Water Bike Bajoe.

Upacara berlangsung tepat pukul 10.00 WITA, di atas laut berlokasi di Keramba, ikan-ikan pun turut menjadi saksi kemeriahan dan penuh khidmat. Prosesi upacara bendera dengan tema Membangun Ketangguhan Merawat Persatuan dalam Keberagaman.

Pembina upacara, setelah membacakan teks proklamasi secara lantang, mengatakan “Dirgahayu Indonesia Ke 76, menjadi spirit untuk tetap menjaga persatuan kesatuan tanpa memandang suku, agama, dan budaya. Para pahlawan telah mengorbankan darah dan nyawa, demi merebut kemerdekaan. Saat ini bangsa sedang menghadapi ujian di tengah pandemi Covid-19. Hari ini kita sama membuktikan bendera merah putih mampu berkibar dengan gagahnya. Namun, tetap mematuhi prokes, alhamdulillah kita dapat merayakannya,” ungkap Mustapa selaku tokoh masyarakat Bajoe.

Diakhir upacara bendera, tiba-tiba dua anak dengan bersepeda laut dan melantangkan puisi kemerdekaan, adrenalin senantiasa semakin terpacu. Matahari menyengat kulit menjadi pemantik tersendiri, bahwa hari ini kita sama-sama, membersamai semarak HUT RI-76.

Menyala semangat hingga matahari semakin beranjak tepat di atas kepala, merah putih telah berkibar, sesaat berlalu. Satu kesyukuran di tengah pandemi bendera merah putih masih bisa berkibar, masker dan handzanitaiser, menjadi senjata pamungkas, tepis rasa ketakutan.

Rona bahagia terpancar, merdeka itu mampu meletakkan rasa takut pada tempatnya, yah gumamku dalam hati, jaga jarak bukan penghalang. Menjaga jarak justru semakin menguatkan, kita tangguh dan saling menumbuhkan jiwa nasionalisme.

Diatas langit Bajoe, Merah Putih berkibar

“Rasa bentuk nasionalisme terus menumbuh, kami pemuda dari Komunitas Baju, bersama beberapa komunitas dan KKN Tematik UNM Makassar, telah melaksanakan semarak HUT RI ke 76, rangkaian upacara bendera, pembacaan puisi dari generasi Baju, dan dilanjutkan baksos pembersihan pantai,terima kasih kepada para komunitas-komunitas yang telah tergabung, KKN UNM, dan terkhusus bapak Kepala Dusun Bajoe, yang senantiasa mensupport gerakan pemuda,” tegas Muhadir selaku Ketua Komunitas Baju.

“Sungguh gerakan kolaborasi ini menjadi bukti bahwa kita kuat karena persatuan. Pemuda Bajoe tidak mampu sendiri mensukseskan kegiatan, tanpa bersatunya kawan-kawan lintas komunitas. Di tengah pandemi Covid-19, mari terus merawat tali persaudaraan. Saling menguatkan, dan jangan lelah mencintai Indonesia,” tutup Muhadir selaku Ketua Komunitas Baju.

Matahari terik pun perlahan pamit, Sang Saka Merah putih telah berkibar gagah perkasa di langit Bajoe. Dekaplah biji-biji peradaban,

negeri ini didesain beragam bukan dipaksa untuk seragam, di tiap lapisan zaman, kita tak pernah kehilangan orang-orang yang  mencintai dengan tulus Indonesia, mari terus mengenal Indonesia, memahami setiap fase peradaban lebih dekat, agar kita tidak menggadai anak cucu. Dirgahayu Indonesiaku ke 76, Indonesia kita bersama.