Sunyi : Wisata Alam “Limbong Sitodo” Jarang Dikunjungi Lagi

Photo: Terlihat fasilitas limbong sitodo mulai roboh dan Lokasi Limbong Sitodo sudah tertimbun longsoran pelebaran jalan

PATTAE.com | Anreapi- Limbong Sitodo merupakan permandian alam yang terletak di Kecamatan Anreapi Kabupaten Polewali Mandar (Polman). salah satu destinasi wisata yang menggunakan aliran air sungai pegunungan sebagai obyek wisatawan.

Limbong Sitodo pada dasarnya adalah yang alirannya perpaduan tiga salu (sungai) yakni Salu Boka, Salu Dulang & Salu Madatte. sangat strategis untuk wahana arung jeram, disepanjang alirannya terhampar rindang pepohonan dan bebatuan, cocok untuk besantai.

“tempat ini tidak pernah ditutup, biasanya ada pengunjung di hari-hari libur, tapi memang tidak seramai dulu”. kata Epong yang biasa dipanggil Mama Tegar (warga yang tinggal di area Limbong Sitodo)

Kondisi Limbong Sitodo saat ini sunyi dari pengunjung sejak beberapa tahun yang lalu, yang di sebabkan beberapa faktor yang melatar belakangi kesunyian tersebut.

Secara mitologi, Limbong Sitodo juga termasuk tempat yang angker, dan juga telah beberapa kali terjadi peristiwa mulai dari orang kesurupan, hanyut, tenggelam, hilang bahkan hingga menelan korban jiwa.

menurut warga sekitar yang dikunjungi media Pattae.com, Kamis (20/04) kemarin, menyebutkan bahwa sudah ada dua kejadian di limbong sitodo, yang memakan korban jiwa seperti, siswa yang masih di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas IV, hilang secara tiba-tiba disungai dan jasadnya baru ditemukan setelah dua hari dilakukan pencarian.

Kedua pada bulan Agustus Tahun 2012 pasca hari raya idul fitri, juga seorang pelajar tingkat SMA ketika sedang berenang bersama beberapa temannya ia terseret arus ke dasar sungai dan menghilang hingga ditemukan setelah satu jam dilakukan pencarian dalam kondisi korban sudah tidak bernyawa lagi.

Selain kejadian-kejadian diatas, kesunyian Limbong Sitodo juga disebabkan kurangnya perhatian terhadap fasilitas yang ada bahkan tidak ada lagi pembangunan setelah kejadian Tahun 2012 tersebut.

“pokoknya setelah ada yang meninggal empat tahun lalu itu, tempat ini sudah mulai sepi. dan pernah juga ada instansi yang mau bangun ini tempat tapi tidak jadi karna sekitar sini lokasinya orang”. ujar Mama Tegar

“sudah tidak diperhatikan juga, itu ada dua gasebo yang hanyut dan ada satu rusak tertimpa batu pada saat perbaikan jalan di atas”. sebut warga pengembala yang biasa di sapa Pua’ Yaya

Hingga kondisi Limbong Sitodo saat ini juga sebagian tertimbun tanah dan bebatuan pasca pelebaran jalan poros Desa Kunyi yang berada tepat disisi atas lokasi permandian. Permandian alam Limbong Sitodo yang pernah ramai dikunjungi, kini, hanya menjadi kenangan. (*)