BPOM Uji Zat Berbahaya pada JaJanan Takjil Pasar Sentral Polewali, Ini Hasilnya

Pedagang Takjil
Pedagang Takjil di Pasar Sentral Polewali

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju melakukan pemeriksaan zat kimia bebahaya pada jajanan takjil di Pasar Sentral Pekkabata Polewali, Rabu (19/3/2024).

Terdapat 29 jenis takjil yang di jual di pasar Sentral tersebut, masuk dalam daftar pemeiksaan BPOM Mamuju.

Dari hasil uji laboratorium, BPOM tak menemukan hasil negatif atau tak ada zat kimia berbahaya pada jajanan tersebut.

“Dari 29 sampel takjil yang kita ambil semuanya negatif. Tidak ada yang mengandung formalin, porax, maupun rhodamin-B,” kata Kepala BPOM Mamuju Suliyanto.

Namun Suliyanto menekankan, terkhusus persoalan kebersihan makanan agar perlu ditingkatkan para pedangan. Sebab, menurutnya hal tersebut bisa menimbulkan penyakit.

“Ada beberapa masalah kebersihan yang harus diperhatikan. Agar masyarakat Polman tetap mengonsumsi makanan bersih dan sehat,” tambahnya.

Selain takjil, pihaknya juga monitor sarana distribusi oleh tim pemeriksaan Balai POM Mamuju beserta dinas perdagangan dan dinas kesehatan Polman. Dalam monitor tersebut, mengambil sampel 4 sarana distribusi pangan di wilayah pasar Wonomulyo dan Pasar Luyo.

Adapun temuannya produk rusak sebanyak 15 Pcs, produk kadaluwarsa 165 Pcs, produk tanpa Izin Edar 0, jadi Totalnya 180 Pices, Dengan nilai Ke Ekonomian Rp. 3.028.500.

Terhadap temuan di atas pihaknya telah tindaklanjuti dengan cara dimusnahkan di lokasi untuk produk yang sudah tidak dapat dikonsumsi baik itu kadaluarsa/rusak/tanpa izin edar

Tim Infokom juga melakukan edukasi ke Pedagang Ritel Indomaret FJMJ dan Alfamidi Dewi Sartika yang ada di wonomulyo.

Mereka menyampaikan tentang pentingnya pemisahan penyimpanan bahan pangan dan non pangan untuk bagian etalse promo. Selain itun juga melakukan edukasi cek KLIK. Agar pihak ritel melakukan pengecekan secara berkala setiap produk yang dijualnya. Terakhir untuk petugas Ritel di informasikan untuk penggunaan Aplikasi BPOM Mobile.[*]