Terdapat 500 karung Gabah petani rusak tak dilirik pembeli/pedagang di Kabupaten Polewali Mandar. Hal itu diakibatkan, kwalitas Gabah milik petani dianggap rusak, disebabkan rendemen (nilai kering terhadap nilai basah pasca panen) Gabah tersebut turun.
Medengar hal tersebut, Ketua Persatuan Pengusaha Padi Indonesia (Perpadi) Polewali Mandar Hamzah Syamsuddin, menurunkan 3 mobil Truk, mengangkut Gabah milik petani yang berlokasi di Matakali untuk ia beli.
Hamzah Syamsuddin, yang juga merupakan wakil Ketua II DPRD Polman mengatakan, tindakan yang ia lakukan tidak lain guna membantu meringankan para petani. Selain itu, juga menjawab keresahan petani atas nilai jual Gabah yang tidak sesuai kesepakatan.
“Intinya mari kita berbuat untuk pertanian, untuk para petani karena mereka kami hidup dari hasil pertanian,” Ujar Ketua Perpadi perpadi tersebut, Rabu 19/5/2021.
Dari 500 karung Gabah milik petani, Perpadi Polman hanya membeli 30 Karung saja. Mengingat, beberapa petani enggan menjual gabahnya ke Perpadi dengan alasan, masih menunggu langganan pembelinya.
“Kami ingin membantu dengan membeli gabah mereka sesuai ketentuan sekalipun rendimennya rendah tapi sebagian mereka menolak. Ya, kami tidak bisa memaksa, karena itu hak petani” Ucap Hamzah Syamsuddin. “Kami hanya membeli 30 karung dari petani yang mau menjualnya ke Perpadi ” tambahnya.
Meski demikian, salah satu petani asal Matakali merespon niat baik ketua Perpadi Polman yang ingin membeli Gabah miliknya sesuai dengan harga yang telah ditetapkan dengan potongan rendah.
“Ini satu hal yang baguslah, karena wakil ketua bisa melihat langsung kualitas gabah. Petani juga bisa bercakap-cakap langsung dengan ketua Perpadi,” ujar Hamzah petani asal Matakali.
Saat berbincang dengan ketua Perpadi, Petani asal Matakali tersebut, juga menyampaikan keluhannya terkait harga gabah yang dipatok parada pengepul (pedagang) masih rendah. Ditambah lagi dengan potongan 20 Kg/karung.