Indek Desa Membangun di Tingkat Kecamatan Binuang Rampung

Pengisian Indek Desa Membangun atau biasa disebut IDM telah rampung ditingkat Kecamatan Binuang. Hal itu ditandai dengan penandatangan berita acara yang dilaksanakan di rumah makan Cilacap, Polewali, Sabtu (17/6/2023).

Hadir pada kegiatan penandatanganan berita acara yaitu camat Binuang, Tenaga ahli, Pendamping desa sekecamatan Binuang dan para Sekretaris desa.

Adapun Hasil penginputan IDM untuk desa di Kecamatan Binuang yaitu:

Desa Mandiri yaitu, Desa Mammi, Desa Kuajang, Desa Batetangnga.
Desa Maju yaitu, Desa Mirring, Desa Paku, Desa Tonyaman, Desa Rea.
Desa Berkembang yaitu, Desa Amola
Desa Tertinggal yaitu, Desa Kaleok

Sebelum penandatangan berita acara camat Binuang Andi Saggap R membarikan sambutan yang mengatakan bahwa pengisian IDM selesai sesuai apa yang kita harapkan.

“Terimah kasih kepada pemerintah desa terutama sekretaris desa telah menyelesaikan IDM sesuai target yang saya berikan, harapan saya agar koordinasi seperti ini terus di pertahankan antara pemerintah camat dan pemerintah Desa,” tuturnya.

Selain itu, pendamping tenaga ahli kabupaten Fitria selaku koordinator wilayah Malabi (Binuang, Matakali, dan Luyo) juga membarikan sambutanya. Ia mengatakan, kedepanya perlu adanya koordinasi di tingkat Kecamatan.

“Perlu adanya koordinasi ditingkat kecamatan yang harus dihadiri sekretaris desa untuk membahas arah perencanaan di tingkat desa,” ungkapnya.

Lanjut Fitria, mengatakan, “Setelah menyelesaikan IDM kita akan pokuskan ke Musyawarah Rembuk Stuanting dan penyaluran Dana Desa tahap II, agar desa bisa menjadi perhatian”.

Indek desa membangun (IDM) itu sendiri, merupakan salah satu aplikasi untuk melihat indikator pencapaian desa dalam pembangunan desa dari penggunaan dana desa.

Terdapat tiga indikator dalam pengisian kosioner website yang disediakan oleh Kementerian Pembangunan Desa dan Transmigrasi, yaitu;

Indeks ketahanan Sosial
Indeks ketahanan Ekonomi
Indeks ketahanan Ekologi/Lingkungan.

LKPA Desak Kejari Tuntaskan Kasus Korupsi di Polman

Sementara ukuran pengklasifikasian desa dalam rangka menentukan intervensi baik anggaran dan kebijakan pembangunan desa berdasarkan lima (5) kriteria, yaitu;