Penyebaran pandemi Covid-19 (Corona virus 2019) hingga saat ini belum ada kejelasan sampai kapan akan terus berlanjut, pihak otoritas pun belum mencabut status darurat kesehatan Covid-19, tentunya hal tersebut mengakibatkan dampak perekonomian warga kian menurun.
Sementara bantuan dari Pemerintah kepada masyarakat miskin yang betul-betul layak dan berhak menerimanya terkesan tidak merata.
Seperti yang dialami Warga Kabupaten Polewali Mandar, Kecamatan Polewali Ateng(40). Ia mengaku dirinya layak mendapat bantuan dengan kondosinya yang sulit tuk mencari pekerjaan di tegah pandemi Covid-19.
Ateng yang merupakan Warga Polewali Mandar, kini hidup sebatang kara sebab kedua orang tuanya telah meninggal dunia. Keseharian Ateng, merupakan pekerja serabutan yang pendapatannya tidak menentu, apalagi pada masa pandemi.
“Pekerjaan saya tidak tetap, kadang ada pekerjaan kadang tidak ada pekerjaan.” Tuturnya saat ditemui, Sabtu (16/5).
Tak mendapat bantuan dari pemerintah setempat, ia pun mengaku merasa sedikit kecewa ketika ditanyakan tentang tanggapannya terhadap cara pemerintah menangani pandemi virus Covid-19.
“Untuk masalah ini, saya tidak bisa dapat bantuan. Ya, merasa sedikit kecewa.” ujar Ateng.
Bantuan dari Pemerintah yang ia dapat 15 tahun lalu, tidak pernah lagi ia dapat. Pemerintah setempat maupun Dinas Sosial, Lurah, dan Camat tidak pernah datang ke rumahnya untuk mendata ulang.
“Tidak ada bantuan, terakhir saya terima sekitar 15 tahun lalu, dan tidak pernah selama ini didata.” ungkapnya
Ia pun berharap, pemerintah mengubah caranya menghadapi masalah terkait bantuan sosial pemerintah. Menurutnya banyak yang tidak terbagi rata ke warga yang layak bantuan seperti dirinya.
“Saya harap ada perubahan lah tentang masalah ini. Pasalnya, bantuan dari pemerintah belum terbagi rata diberikan ke warga layak bantuan. Ada beberapa warga yang tidak mampu tetapi belum tercatat dalam daftar penerima bantuan pemerintah sama halnya seperti saya.” Tutup Ateng.
Kontributor: M.I.H. doto*
Penulis: M.I.H. doto*