Cerita Didi Memulai Kedai Kopi Klasik Hingga Beromzet Puluhan Juta

Kedai Kopi Klasik
Foto: Owner Kedai Kopi Klasik Didiatma Saputra

Menyeruput segelas kopi kian menjamur di kalangan anak muda masa kini. Tren ini berbanding lurus dengan tumbuhnya beragam kedai kopi yang dapat ditemui diberbagai daerah. Salah satunya Kedai Kopi Klasik di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Sesuai dengan namanya, kedai milik Didiatma Saputra ini, bernuansa klasik. Namun dengan konsep sederhana, dan suguhan cita rasa kopi yang khas itu. Menjadi senjata rahasia Kedai Kopi Klasik menarik para penikmat kopi, hingga mampu meraup omzet puluhan juta rupiah tiap bulannya.

Didiatma Saputra, sang Owner Kedai Kopi Klasik, mengaku mulai tertarik membangun usaha kedai kopi, saat dirinya tergabung dalam komunitas pecinta motor vespa. Dimasa itu, sebagai anak motor, tentunya kerap melakukan perjalanan diberbagai daerah.

Disetiap perjalanannya, ia dan rekan sekomunitas motor Vespa, kerap beristirahat di warung-warung yang meyediakan kopi. Dari situlah dirinya mulai akrab dengan aroma kopi dan memutuskan untuk membangun usaha dikemudian hari.

Setelah Didi, sapaan akrab pendiri Kedai Kopi Klasik itu, menyelesaiakan studinya di Universitas Satria Makassar. Ia kemudian memutuskan untuk pulang kampung ke Polewali Mandar membangun usaha kopi.

Saat sampai di kampung halamannya, Pemuda kelahiran 1994 itu melihat ada potensi memulai bisnis kopi dengan rumah yang dimilikinya cukup luas. Dulunya, rumah itu dijadikan basecamp komunitas motor vespa. Lalu disulapnya menjadi menjadi Kedai Kopi.

Ia merintis usahanya mulai tahun 2018 silam, bermodal 5 meja dari sisa somel kayu. Jatuh bangun membangun usaha kedai Kopi telah Didi rasakan, termasuk saat awal usaha kedainya belum mendapat dukungan dari orang tuanya.

Namun ia mendapat dukungan dari sepupunya dan memberikan modal pertama untuk mengembangkan Kedainya. Dari modal itu lah, lalu diputar selama 3 tahun, hingga kini omzet dari usahanya itu, paling sedikit ia dapatkan Rp 20 juta perbulan.

Awal Usaha Kedai Kopi Klasik Dirintis

Foto: Kedai Kopi Klasik

Awal memulai menjalankan Kedai, ia kerap mendapatkan kritikan membangun dari teman-temannya terkait cita rasa kopi yang di suguhkan. Berangkat dari itu, ia pun memutuskan mengikuti pelatihan di berbagai tempat seperti roasting kopi Cupping di Dewaji Coffe Leb Bandung, Pelatihan roasting di Nor Coffe Roaster Jember, Pelatihan roasting di 5758 Coffe Leb Bandung, Pelatihan Manual Brew di Kopi Teori Makassar, dan beberapa daerah lainnya.

Usahanya pun kian berkembang. Tak dipungkiri setiap malamnya Kedai Kopi Klasik yang beralamat di Jalan Ahmad Yani Madatte, Polewali itu,  selalu dipenuhi pengunjung dari berbagai kalangan.

Pria yang mudah berbaur itu mengaku tidak pernah membayangkan usaha yang ia rintis pada tahun 2018 itu semakin diminati banyak penikmat kopi. Tak hanya menyuguhkan kopi, ia juga mengembangkan roasting kopi miliknya sendiri untuk mendapatkan cita rasa kopi yang khas.

Foto: Alat Roasting Kopi

Kedai Kopi Klasik memiliki karakter tersendiri. Didi menyebutkan ada metode yang sifatnya memang rahasia yang ia dapatkan dari pelatihan Roasting Kopi di Jawa.

“Disini kami tidak mementingkan kualitas tempat, hanya mengutamakan bagaimana caranya kita kualitasnya bagus dengan mesin-mesin yang berkualitas. Jadi kita itu berinvestasi di mesin Kopi dulu biar meningkatkan kualitasnya. kalau masalah tempat kami tidak ada apa-apanya,” ungkapnya

Pengetahuan dan pengalaman Didi di dunia Kopi sudah tak diragukan, ia pun kerap diundang menjadi pemantik atau pemateri di berbagai pelatihan barista. Namun ia menolak dengan alasan belum cukup puas dengan ilmunya.

Dengan modal nekat, Didi akhirnya memberanikan diri berbagi ilmu dengan beberapa palaku usaha kopi di Polewali Mandar. Ia bersama Komunitas Pattae.com melaksanakan Basic Training Roasting and Manual Brew di Rumah Kopi Pattae (RKP). Kegiatan itu diikuti puluhan pemuda dan utusan pelaku usaha kedai kopi yang ada di Polman.

Terakhir, ada satu kutipan bijak yang ia sampaikan untuk dijadikan sebagai motivasi dalam memulai usaha, kata Didi “Mulai lah Bisnis dari hal-hal yang kecil”.[*]