Lembaga Adat Batetangnga bersama Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Polewali Mandar, mengadakan kegiatan tradisi Mangngonggo’ di objek wisata Salu Paja’an Desa Batetangnga Binuang Kamis (15/2/2018).
Kegiatan ini merupakan tradisi turun temurun warga Batetangnga sebagai bentuk pembuktian serta tekad untuk menjaga, serta melestarikan budaya titipan orang-orang terdahulu masyarakat Pattae di Batetangnga.
“Acara ini, merupakan ritual para pendahulu. sehingga, ritual ini selalu di laksanakan setiap saat (musim buah tiba)” ungkap ketua lembaga adat Batetangnga, H. Hasan Dalle’.
Kegiatan Magngonggo buah dan pesta buah tersebut menurut ketua Peradilan Adat Batetangnga, Hasan Dalle’, mengatakan ritual ini diadakan setiap tahunnya, pada pertengahan musim buah-buahan.
“itu biasa di laksanakan pada pertengahan panen raya, atau paling tidak akhir-akhir (musim Buah)” pungkasanya
Masyarakat Batetangnga tiap kali musim buah tiba, dalam melaksanakan kegiatan tersebut harus menyediakan beberapa syarat untuk penyelenggaraan ritual. Syarat itu seperti buah Durian, Lemang, dan Nasi tujuh rupah.
“yang disiapkan itu, pertama durian, yang kedua Lammang (Lemang) atau sokko (Songkolo), yang ketiga ada dikatakan nande pitu rupa (Nasi Tujuh Rupa) ini karena acaranya mepet, sehingga Nande Pitu Rupa tidak dilaksanakan”. tutupnya
Durian yang disediakan oleh panitia pelaksana Mangngonggo dan Pesta buah tersebut, sebanyak 3.000 buah Durian, dan beberapa jenis buah lainnya seperti buah Langsat dan Rambutan.
“Buah durian yang kami sediankan itu sebanyak 3 ribu buah. Sekitar 800 buah di acara Mangngonggo, dan 2.000 lebih di acara festival buah” tutur Suardi (ketua panitia pelaksana)
Kepala Dispopar Polewali Mandar, Andi Nursami, yang juga hadir dalam rangkaian ritual tersebut mengatakan, Dispopar akan mempromisikan tradisi Mangngonggo tersebut.
Promosi ini, lanjut Andi Nursami, dilakukan untuk memberitahukan kepada masyarakat luar Polewali Mandar, tentang kekayaan alam (tanaman Buah) miliki Desa Batetangnga.
Ritual Magngonggo dan pesta buah yang di laksanakan lembaga Pengadilan adat Batetangnga dan Dispora Kabupaten Polwali Mandar ini, merupakan kali kedua dllaksanakan di desa Batetangnga.
“ini adalah tahun kedua kami adakan, bekerja sama dengan pemangku adat (desa Batetangnga). Tahun lalu itu (2017), hanya syukuran biasa karena buah nya tidak begitu melimpah. Tapi, tahun ini buahnya melimpah jadi, kita adakan lagi pesta buah” tutur Andi Nursami
Sekitar pukul 11:30 wita acara ritual Magngonggo dan pesta buah Batetangnga selesai. Dinas Dispopar akan melanjutkan kegiatan Festival Buah di Rawah Indah, yang tidak jauh dari objek wisata Salu Paja’an.(*/)