Berkah Hari Ke 10 Ramadan: Tentang Fase Rahmah

Rahmah Allah
Gambar pattae.com : Rahmah Allah

Ditulis oleh: H. Adnan Nota

Pelaksanaan puasa tidak terasa kita telah berada pada 10 Ramadan, ini berarti fase dimana diturunkannya “Rahmah” dari Allah SWT yang luar biasa. Telah kita lalui semoga “Rahmah” kita raih, dan dapat tertancap dalam lubuk sanubari pada diri orang-orang yang berpuasa.

Fase “Rahmah” pada 10 hari pertama dalam bulan suci Ramadan akan diberikan oleh Allah SWT, kepada hambanya yang mengupayakannya. Dalam pengertian bahwa, “Rahmah” Allah itu tidak akan datang dengan sendirinya.

Tetapi, ada upaya untuk menggapainya dan orang-orang yang berhasil meraih “Rahmah” Allah akan terlihat dalam kepribadiannya, tumbuh sifat kasih sayang, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

من فطر صائما على مذقة لبن، أو تمرة، أو شربة من ماء، ومن أشبع صائما سقاه الله من الحوض شربة لا يظمأ حتى يدخل الجنة، وهو شهر أوله رحمة، ووسطه مغفرة، وآخره عتق من النار

“Siapa saja yang memberi buka kepada orang yang puasa dengan seteguk susu, sebiji kurma, atau seteguk air, dan siapa yang mengenyangkan orang puasa maka Allah akan memberi minum dari telaga dengan satu tegukan, yang menyebabkan tidak haus sampai masuk surga. Inilah bulan, yang awalnya adalah rahmah, pertengahannya maghfirah, dan akhirnya ‘itqun minan nar (pembebasan dari neraka)”.

Apa yang dimaksud Rahmah?

“Rahmah” terdiri dari tiga huruf râ, hâ, dan mîm. Menurut Ibnu Faris, dalam Maqâyîs al-Lughah, setiap kata yang berakar dari tiga huruf râ, hâ, dan mîm memiliki arti dasar kelembutan, kehalusan dan kasih sayang. Sedangkan menurut al-Ashfihani dalam Mufradât Alfâdzh Al Quran, kata “Rahmah” berarti kelembutan yang menuntut berbuat baik kepada yang disayangi.

Dari penjelasan dan merujuk pada hadits diatas sangat jelas bahwa ciri orang yang telah mendapatkan “Rahmah” Allah di 10 pertama bulan ramadhan adalah mereka yang puasanya telah menjadi motivasi dan memberi pengaruh baik dalam perubahan perilaku yang selalu mengantarnya menebar kasih sayang dengan ciri-ciri:

  1. Tumbuh cinta dan kasih sayang yang tulus dalam hati sanubari sebagai bagian karakter dan akhlaq dirinya, cinta dan kasih sayang menjadi motivasi hidupnya. Cinta dan kasih sayang menjadi tujuan hidupnya, cinta dan kasih sayang menjadi keseharian dalam berinteraksi dengan lingkungannya (feace and love).
  2. Cinta yang merupakan refleksi hati diejawantahkan dari kebiasaan berbagi kepada sesama. Terutama kepada kaum papah, fakir dan miskin bahkan kepada seluruh umat manusia menjadi kebiasaan dan rutinitas nya.
  3. Cinta dan kasih sayang yang tumbuh adalah cinta “Illah Lillah”. yaitu cinta yang semata hanya mengharap pada keridha’an Allah SWT.

Apabila ketiga hal tersebut diatas telah melekat pada diri yaitu cinta menjadi karakter, mudah berbagi pada sesama. Cinta itu disandarkan kepada Allah, maka itulah cirinya kita telah mendapatkan “Rahmah” Allah SWT, itulah berkah Ramadhan. Semoga…

Majene, 15 Mei 2019 M/ 10 Ramadan 1440 H