Revolusi Industri Mengubah Cara Hidup Manusia

Gambar: Revolusi Industri
Gambar: Revolusi Industri

Tentu kita tidak asing lagi dengan istilah revolusi Industri 4.0 ini. Meskipun masih banyak juga sih, yang belum tahu persis. Hal ini telah menjadi perbincangan hangat diseluruh dunia. Bahkan, beberapa Negara-negara maju telah menerapkan hasil dari revolusi industri 4.0 tersebut.

Revolusi industri sebenarnya telah berlangsung sejak lama, dan era ini telah memasuki tahapan keempatnya dalam dunia industri. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita telah digiring tuk mengikuti perubahan besar dunia industri.

Sebelum membahas tahapan revolusi industri 4.0 yang mungkin masih banyak orang yang belum mengetahui. Baiknya, kita bahas dulu nih, apa sih, revolusi industri itu?

Revolusi Industri sebenarnya hanyalah sebuah istilah yang memberikan perubahan mendasar bagi industri dan sistem produksi massal yang memiliki pengaruh besar, bukan hanya pada perkembangan teknologi canggih. Namun, juga berpengaruh pada pola kehidupan masyarakat dunia.

Selain itu, pengaruh adanya revolusi industri akan mengikut pula perubahan ekonomi, politik, hingga perubahan budaya masyarakat. Intinya adalah, dengan revolusi industri, manusia dapat mengerjakan sesuatu lebih mudah, dibanding era sebelumnya.  

Gimana, masih bingung? Kalo masih bingung,  yoks..! kita ulas sedikit sejarah singkat terjadinya revolusi industri itu sendiri serta dampak yang ditimbulkan, biar lebih paham.

Revolusi Industri Pertama

Revolusi Industri 1.0 terjadi pada abad 17 yang ditandai dengan adanya penemuan mesin uap oleh James Watt di tahun 1976. Temuan tersebut sebagai batu loncatan terjadinya perubahan secara menyeluruh. Perubahan tersebut berdampak pula pada pertumbuhan industri dan produksi barang, hingga perubahan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat dunia.

Kala itu, dalam hal produksi, semua pekerjaan masih bertumpuh pada kekuatan otot, angin dan air. Setelah ditemukannya mesin uap, maka tergantilah kekuatan otot, angin, dan air untuk dengan kekuatan mesin.

Sehingga, hasil produksi barang lebih banyak dalam waktu yang sedikit, berlayar dengan cepat dengan mesin uap, dan lain sebagainya. Penemuan mesin uap tersebut merupakan dasar utama terjadinya revolusi industri 1.0. 

Revolusi industri pertama tersebut, juga telah mengubur keistimewaan raja-raja kala itu, dimana diketahui menguasai banyak lahan. Sehingga banyak feodal (tuan tanah) yang menjual tanahnya untuk dijadikan sebagai lahan industri.

Proses peralihan tatanan masyarakat dari sistem feodalisme ke sistem kapitalisme pun terjadi. Hal ini juga telah melahirkan Negara-negara imperialis tumbuh dan berkembang hingga meletusnya perang dunia pertama.

Revolusi industri telah melahirkan Negara-negara kapitalis (Eropa) yang melakukan perluasan (ekspansi) kekuasaan hingga ke benua Afrika dan Asia melalui jalur laut dan tentunya, menggunakan kapal dengan mesin uap.

Revolusi Industri Ke Dua

Sebenarnya, revolusi industri kedua ini sudah terjadi di masa perang dunia pertama. Namun, dampak dari revolusi tersebut baru dirasakan secara massif saat pecahnya perang dunia kedua. (lagi-lagi perang).

Revolusi industri yang terjadi di awal abad 20 ini. Saat itu, peralihan tenaga otot sudah berkurang dan mesin uap pun kini mulai tergantikan dengan tenaga listrik. Hal yang paling mengalami dampak dari revolusi industri kedua tersebut adalah industri mobil.

Pada era revolusi industri pertama, produksi mobil belum secara massif dilakukan karena keterbatas alat. Sehingga, harga mobil pada saat itu pun hanya mampu di beli kaum bangsawan saja.

Munculnya penggunaan tenaga listrik, dan ban berjalan, serta lini produksi, menjadikan perakitan mobil lebih cepat dan efisien. Sehingga, produksi mobil yang tadinya memakan waktu perakitan 13 jam menjadi 90 menit saja.

Salah satu perusahaan yang memproduksi mobil Ford model T kala itu melonjak, dari 68 ribuan mobil di tahun 1912, menjadi 170 ribuan mobil di tahun 1913, 200 ribuan mobil di tahun 1914.

Produksi mobil murah itu terus tumbuh hingga akhirnya menembus 1 juta mobil per tahun-nya di tahun 1922. Bahkan nyaris mencapai 2 juta mobil di puncak produksinya, di tahun 1925. Total produksi mobil Ford Model T tersebut hampir mencapai 15 juta mulai 1908 hingga akhir masa produksinya pada tahun 1927.

Produksi massal mobil murah ini ikut mengubah budaya di dunia, dimana masyarakat dengan ekonomi pas-pasan mampu membeli dan menyicil mobil tersebut.

Dengan produksi mobil yang begitu cepat dengan teknologi yang menggunakan tenaga listrik mampu menghasilkan kendaraan tank, pesawat, dan senjata-senjata perang dunia kedua. Hal ini tentu mengubah tatanan masyarakat dunia baik secara ekonomi, politik, hingga budaya masyarakatnya.

Revolusi Industri Ke Tiga

Dari revolusi industri 2.0, sekarang kita akan menuju ke revolusi industri 3.0 yang tentunya sedikit lebih maju ketimbang teknologi era otot, mesin uap, listrik dan ban berjalan.

Pada era ini, juga merupakan awal mulanya tenaga manusia dalam dunia kerja sudah mulai di geser perannya, diganti dengan komputer dan mesin robot. Yah, itulah hasil dari revolusi industri 3.0. yang disebut era teknologi sistem informasi.

Di temukannya komputer, menyingkirkan secara perlahan peran manusia dari ranah kerja industri. Meski tak sepenuhnya tergantikan dengan teknologi komputer dan robot, manusia tetap di butuhkan sebagai penyempurna kedua teknologi tersebut.

Teknologi Komputer pada awalnya di jadikan sebagai kebutuhan perang, di mana pada perang dunia II, di gunakan sebagai mesin pemecah kode buatan Nazi Jerman. Komputer itu di sebut Colossus yang besarnya sebesar kamar tidur, dan tak memiliki RAM seperti Komputer sekarang ini.

Meski tak se canggih sekarang ini namun, saat itu, Komputer raksasa tersebut merupakan penemuan teknologi yang tak ada tandingan-nya. Revolusi industri 3.0. berpijak dari teknologi informasi purba itu.

Pasca perang dunia II di nyatakan berakhir, Era industri 3.0. ini merupakan fase yang perkembangannya begitu cepat. Penemuan semi konduktor, transistor, hingga munculnya Integrated Chip (IC) menjadikan ukuran komputer semakin mengecil, dan bisa di bawa kemana pun. Dari data analog menjadi digital juga terjadi dengan cepat. Contohnya, kita tak menggunakan kaset untuk merekam.  

Seperti revolusi industri sebelum-sebelumnya, gebrakan ini mengubah secara mendasar tatanan masyarakat dunia sesuai dengan perubahan sistem produksi. Pada era 2.0. manusia mengandalkan industri manufaktur, di era 3.0. mengandalkan industri jasa seperti Bank, Film, Teknologi Informasi dan sebagainya.

Perang fisik antar Negara di era ini tentu semakin canggih pula, dengan memakai komputer dan robot, bisa meluncurkan serangan. Perang hacker pun terjadi di era ini. luar biasa kan?

Revolusi Industri Ke Empat 

Istilah “Industri 4.0” di populerkan Hannover Messe saat pameran industri di kota Hannover, Jerman 2011 silam. Dari peristiwa itu juga istilah “Revolusi Industri 1.0. dan “2.0” serta “3.0” pun muncul. Sebelumnya cuman di kenal dengan sebutan “Revolusi Teknologi” dan “Revolusi Digital”.

Bagaimana sih, transisi revolusi industri 4.0. itu bisa muncul? Seperti revolusi industri lain, hal itu selalu muncul berdasarkan pada penemuan dari teknologi sebelumnya. Dari tenaga otot, menjadi tenaga uap, lalu tenaga listrik, komputer dan seterusnya.

Hal yang paling di rasakan dari revolusi 4.0. ini adalah Internet. Teknologi ini sendiri di kembangkan Negara amerika Serikat pada tahun 1969 yang disebut Advanced Research Project Agency Network (ARPANET). Jaringan internet tersebut di perkenalkan pada tahun 1972 dengan tujuan untuk keperluan militer dalam mengatasi serangan nuklir.

Inilah bagian mendasar dari revolusi industri 4.0. yang merambah ke dunia industri telekomunikasi dan komputer dengan istilah “Internet of Tings”. Era ini tak perlu di jelaskan panjang, anda mungkin sudah mengerti dan menggunakannya setiap hari. Kehabisan kuota internet, pasti membuat anda tak bisa berbuat apa-apa.

Dengan perkembangan internet ini pula dunia industri dagang serba online. Kita bisa membeli dengan mudah dan praktis. Perubahan komputer hingga semakin kecil juga terasa saat industri 4.0. ini, dimana handphone pintar yang anda genggam sebagai akibatnya.

Industri manufaktur, hingga jasa pun memakai jaringan internet untuk mengontrol mesin dengan bantuan komputer dan robot, hingga mengontrol karyawan. Perubahan budaya, politik, serta ekonomi pun berubah. 

Source: Money-SNN 2015, Wikipedia.org, FORBES.